Forum Kemitraan perkuat eksistensi warga suku anak dalam di Jambi

Minggu, 17 Oktober 2021 | 14:41 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Forum Kemitraan perkuat eksistensi warga suku anak dalam di Jambi

ILUSTRASI. Foto udara kawasan permukiman Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba Jambi , di Pelepat, Bungo, Jambi, Selasa (19/5/2020).


Haidir juga menjelaskan kawasan TNBD ini terbagi menjadi 13 wilayah adat yang berasal dari 13 kelompok temenggung. Total luas zona tradisional 36.000 ha atau hampir 70% dari total luas kawasan TN Bukit Duabelas yaitu 54.000 ha. 

“Khusus untuk Kabupaten Sarolangun ini ada 6 wilayah adat dari 6 kelompok Temenggung yaitu Nggrip Nangkus Bepayung, Afrizal/Kecinto, Bebayang dan Meladang (digantikan oleh Melayaw Tua). Mereka semua sudah ada di dalam hutan dan mereka sudah lama bermukim di sana, jauh sebelum kita hidup bernegara,” ujar alumnus Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor ini.

Sementara itu, Idris Sardi mewakili FKPS-SAD, memaparkan beberapa agenda program yang akan diimplementasikan melalui kerjasama lintas anggota. Kerjasama tersebut, kata dia, mengarah pada penguatan daya adaptasi SAD dalam menghadapi situasi krisis SDA. 

Baca Juga: Orang Rimba didorong untuk lebih mandiri di tengah pandemi

“Antara lain program pangan, rancangan pendidikan alternatif, kesehatan, pemanfaatan zona tradisional untuk sumber penghasilan, pengintegrasian SAD dengan desa, dan sebagainya,” tuturnya.

Hal yang sama juga disampaikan Elwamendri dari FKPS-SAD. Ia menjelaskan forum ini hadir untuk memfasilitasi arahan program yang telah disepakati dari pertemuan sebelumnya.

“Pertemuan ini akan membahas apa yang telah terjadi setahun ini, dan apa yang akan dilakukan setahun ke depan (tahun 2022) yang akan ditindaklanjuti oleh masing-masing anggota forum”, kata Elwamendri.

Selanjutnya: Optimalisasi destinasi wisata lokal

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru