Gapki Kalimantan Barat salurkan 10.000 paket bantuan ke korban banjir Sintang

Selasa, 16 November 2021 | 14:36 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Gapki Kalimantan Barat salurkan 10.000 paket bantuan ke korban banjir Sintang

ILUSTRASI. Suasana rumah sakit umum yang terendam banjir di kawasan Lintas Melawi di Sintang, Kalimantan Barat, Minggu (14/11/2021). Gapki Kalimantan Barat salurkan 10.000 paket bantuan ke korban banjir Sintang.


BANJIR -  JAKARTA. Ketua  Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Barat, Purwati Munawir memastikan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat (Kalbar) memiliki komitmen kuat untuk membantu para korban banjir di Sintang.

Bahkan, hingga kini, perusahaan perkebunan sawit anggota Gapki telah menyalurkan lebih dari 10.000 paket bantuan kepada masyarakat terdampak banjir. 

“Pada prinsipnya seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit sangat mendukung berbagai upaya Pemprov Kalbar terutama terkait penanganan bencana dan hal ini sudah berlangsung lama,” kata Purwati dalam keterangannya, Selasa (16/11).

Purwati memastikan, hingga saat ini, sebanyak 25 perusahaan perkebunan sawit anggota Gapki telah menyalurkan lebih 10.000 paket bantuan sembako.

Baca Juga: Ini lokasi yang masih tergenang banjir di Jakarta hingga Senin Pagi

Bahkan pada tahap berikutnya, Gapki masih akan menyalurkan lagi bantuan sekitar 10.000 paket secara bertahap di 6 kabupaten, Sanggau, Sekadau Melawi, Sintang, Kapuas Hulu dan Ketapang.

”Bantuan bagi masyarakat yang terdampak banjir itu merupakan bentuk kepedulian Gapki dan dukungan terhadap Pemprov Kalbar dan masyarakat,” tambahnya.

Menurut Purwati, sejak awal banjir terjadi, perusahaan sangat peduli dan siaga untuk membantu masyarakat terdampak.  Perkebunan sawit PT Bumi Pratama Khatulistiwa misalnya dengan sigap langsung mengirimkan 450 box minyak goreng. Bantuan itu diserah terimakan di Pendopo Gubernur, beberapa waktu lalu.

"Gapki Kalbar juga bergerak cepat dengan menyalurkan 2.000 paket sembako. Bantuan paket sembako juga disalurkan PTPN XIII,” katanya.

Baca Juga: 7 Kampung tematik di Kota Malang terdampak banjir bandang Sungai Brantas

Langkah serupa dilakukan perusahaan perkebunan yang berada tidak jauh berada dari lokasi bencana. PT Parna Agromas, misalnya dengan sigap menyiapkan bantuan berupa sembako bagi masyarakat terdampak banjir di Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat.

Bantuan 1.000 paket sembako yang diserahkan melalui Muspika Belitang Hilir dan 245 Paket khusus untuk Desa Entabuk yang diserahkan langsung kepada kepala desa Entabuk, Jumat 12 November 2021. Total paket bantuan yang diberikan berjumlah 1.245 paket sembako.

Penyebab banjir

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan hingga Senin 15 November 2021 terdapat 12 kecamatan masih terendam banjir, di antaranya, Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian, dan Kelam Permai.

Menurut Abdul Muhari bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Kalimantan barat itu dipicu oleh faktor cuaca, yakni tingginya intensitas hujan di wilayah hulu Sungai Kapuas. 

“Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Sungai Kapuas dan Sungai Mezlawi meluap,” kata Abdul Muhari.

Baca Juga: Banjir masih merendam empat desa, 725 warga Kabupaten Melawi mengungsi

Sebelumnya, anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Barat, Daniel Johan, mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk meninjau dan melakukan evaluasi di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Kapuas.

Daniel Johan menilai, peninjauan dan evaluasi tersebut penting agar pemerintah mengetahui gambaran penyebab banjir. Setelahnya, pemerintah bisa segera melakukan pemulihan.

"KLHK perlu ada peninjauan terhadap DAS Sungai Kapuas, apakah banjir tersebut akibat dari pendangkalan sungai, atau karena hal lain" kata Johan. 

Dalam kesempatan itu Purwati juga menyayangkan pernyataan Gubernur Kalbar Sutarmidji  yang menganggap bahwa perusahaan sawit sebagai penyebab banjir dan tidak peduli dengan persoalan banjir yang terjadi di Kalbar.

Purwati memastikan bahwa, seluruh perusahaan perkebunan di Kalbar perkebunan sawit memiliki perijinan mulai dari izin lokasi, Amdal dan IUP. 

“Pada prinsipnya kami mendukung upaya Gubernur  dalam penanggulangan banjir,  kami tetap peduli dan berkomitmen untuk membantu korban banjir,” kata Purwati.

Selanjutnya: Peringatan dini cuaca hari ini: Hujan lebat turun di Malang, Balikpapan, dan Mataram

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru