DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. Virus corona yang menjadi pandemik dunia tak hanya serang kesehatan saja. Perekonomian dan pendidikan juga ikut terinfeksi akan adanya virus yang berawal dari Wuhan, China tersebut. Di sektor pendidikan saja, diketahui Pemprov DKI Jakarta sudah memberlakukan belajar di rumah bagi para siswa sejak 16 Maret hingga 2 minggu ke depan.
Lalu sektor perekonomian, misalnya saja dari kalangan pedagang terutama di kawasan pasar Tanah Abang ikut merasakan imbas adanya wabah tersebut. Vina Srimutiani pegawai di toko Viona Fashion yand menyediakan beragam gamis yang terletak di Blok B Tanah Abang, menceritakan bahwa pengunjung sudah sepi sejak Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di DKI Jakarta ditiadakan sejak tanggal 16 Maret lalu.
Baca Juga: Genjot penjualan di tengah wabah corona, cicilan Agya mulai dari Rp 1,9 juta
"Pas sekolah pada libur itu juga langsung pengunjung sepi disini. Kan ada anjuran juga ya buat di rumah, jadi istilahnya takut keluar kan ada virus corona itu. Intinya sih karena virus ya jadi pada kurangi keluar kali ya," kata Vina ditemui Kontan.co.id di tokonya pada Jumat (20/3).
Vina mengungkapkan biasanya jika menjelang puasa pengunjung akan mulai terlihat sekitar 3 bulan sebelum Ramadan. Puncaknya sekitar 2 minggu sebelum bulan puasa pengunjung di pasar Tanah Abang meningkat.
"Omzet turun drastis ya, tapi sejak tanggal 16, teman saya jaga sebelumnya cerita kalau emang sepi. Kalau dibilang omzet harian turun 50% dari biasanya," imbuhnya.
Namun Vina menyebut untuk penjualan online ada sedikit penambahan. Sayang ia tak bisa menyampaikan berapa peningkatan penjualan melalui online.
Baca Juga: Makin besar, Sri Mulyani sisihkan Rp 62,3 triliun dari APBN untuk tangani corona
Pihak pengelola disebut Vina juga sudah mengantisipasi dengan melakukan pengecekan kepada pengunjung yang akan masuk ke pasar tanah abang. Penjual dan pegawai toko pun tak lepas diperiksa suhu tubuhnya setiap pagi dan sore bari.
Rencananya sore ini Vina menyampaikan akan ada penyemprotan desinfektan. Oleh karenanya toko ditutup lebih awal yaitu pukul 16.00 WIB, dibanding biasanya pukul 17.00 WIB.
Hal yang sama juga disampaikan Fikrul Hanif pegawai My Boutique yang sediakan beragam gamis dan tunik di Jembatan Metro Tanah Abang. Pelanggan sudah sepi sejak himbauan untuk tidak berada di keramaian dan KBM di sekolah ditiadakan lantaran mewabahnya Covid-19.
"Sepi sejak tanggal 16, dua minggu sebelum puasa itu puncak, mulai bulan Rajab itu udah ada keliatan biasanya. Tapi ini karena virus ya sepi," kata Fikrul dihubungi Kontana.co.id.
Baca Juga: Angka kematian akibat corona jadi 32 kasus, Jawa Barat tambah 6 kasus
Fikrul menyebut bahwa omzet harian saat ini turun sampai 40%. Ia berharap wabah Covid-19 segera hilang agar semua kembali seperti sediakala. Terlebih saat ini sudah mendekati bulan Ramadan dimana pada pedagang biasa mulai dapatkan pesanan tinggi.
"Kami juga dibagikan hand sanitizer, ada juga sosialisasi soal virus itu gimana nyebarnya harus gimana itu ada. Ya intinya semoga semua segera pulih dan virus hilang saja," harap Fikrul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News