KEBIJAKAN PEMDA - JAKARTA. Presiden Joko Widodo melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Syamsuar dan Edy Natar Nasution periode 2019 - 2024. Pemimpin provinsi tersebut diharapkan mampu mengeluarkan Riau dari lembah korupsi.
Asal tahu saja, tiga Gubernur sebelumnya secara berturut-turut terjerat kejahatan rasuah. "kita optimis tidaklah ( terjerat kasus korupsi keempat kali)," ujar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tiahjo Kumolo usai mendampingi Jokowi melantik Syamsuar - Edy, Rabu (20/2).
Tjahyo mengungkapkan pemimpin baru Riau tersebut dapat memahami area rawan korupsi. Utamanya area rawan korupsi tersebut berada pada perencanaan anggaran.
Tiga gubernur yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya terkait pada perencanaan anggaran. Tjahjo meminta agar pengambilan keputusan berdasarkan pada aturan hukum yang berlaku.
"Silakan jalan sesuai dengan diskresi yang dipunya tetapi harus sesuai dengan mekanisme dan hukum yang berlaku," terang Tjahjo.
Selain pemahaman area rawan korupsi, Syamsuar - Edy juga diharapkan mampu menata kelola pemerintahan dan struktur birokrasi. Fungsi pembinaan dan pengawasan diharapkan dapat dikuatkan oleh pemimpin yang baru.
Salah satu visi Syamsuar - Edy adalah mewujudkan pembangunan infrastruktur daerah yang merata, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu gubernur dan wakil gubernur tersebut juga akan mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing.
Hal itu diakui sejalan dengan fokus pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Jalan tol trans Sumatera yang dibangun pun akan berdampak pada Provinsi Riau.
"Saat ini banyak pembangunan di daerah termasuk juga untuk pembangunan infrastruktur," jelas Syamsuar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News