Gunung Merapi 22 kali mengeluarkan awan panas guguran selama 6 jam

Rabu, 27 Januari 2021 | 14:56 WIB Sumber: Kompas.com
Gunung Merapi 22 kali mengeluarkan awan panas guguran selama 6 jam

ILUSTRASI. Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1/2021). Balai . ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp.


ERUPSI GUNUNG - YOGYAKARTA. Gunung Merapi terus mengeluarkan awan panas guguran pada Rabu (27/1). Dalam periode pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, BPPTKG Yogyakarta mencatat Gunung Merapi mengeluarkan 22 kali awan panas guguran. 

"Estimasi jarak luncur maksimum 1600 meter," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan pukul 06.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB, Rabu. 

Awan panas guguran tercatat di seismogram Amplitudo 60 mm. Sedangkan Durasi tercatat 197 detik. Tinggi kolom teramati tersapu angin kencang dari Barat ke Timur rata puncak. 

Baca Juga: Gunung Merapi kembali meletus, bentuk aliran awan panas terpanjang sejak status Siaga

BPPTKG mencatat terjadi guguran empat kali di Gunung Merapi. Jarak luncur maksimum 800 meter ke arah Barat Daya ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong. 

Berdasarkan dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 27 Januari 2021 pukul 06.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB, kegempaan Awan panas guguran sebanyak 21 dengan amplitudo 20 mm-60 mm dan durasi 83 detik-197 detik. 

Guguran sebanyak 80 dengan amplitudo 4 mm-35 mm dan durasi 14 detik-142 detik. Hembusan sebanyak 5 dengan amplitudo 3 mm-8 mm dan durasi 16 detik-62 detik. Hybrid/Fase Banyak jumlah 1 dengan amplitudo 9 mm, S-P  0.4 detik dan durasi 7 detik. 

Baca Juga: Aturan terbaru naik kereta api: Bawa surat GeNose, rapid test antigen, atau PCR

Sampai saat ini, BPPTKG masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. 

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru