HIPMI: Berharap Calon Pengganti Anies Baswedan Melek Kondisi Global

Selasa, 20 September 2022 | 15:36 WIB   Reporter: Dendi Siswanto
HIPMI: Berharap Calon Pengganti Anies Baswedan Melek Kondisi Global

ILUSTRASI. Calon yang terpilih menggantikan Anies Baswedan harus mampu melek dan menjawab tantangan global./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/19/09/2022.


DKI JAKARTA - JAKARTA  Dunia masih dihadapkan dengan penuh ketidakpastian global. Bahkan, ketidakpastian tersebut berpotensi menyundut terjadinya krisis pangan dan energi, serta krisis utang diberbagai negara.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya, Sona Maesana mengatakan bahwa calon yang terpilih menggantikan Anies Baswedan harus mampu melek dan menjawab tantangan global. Hal ini lantaran, dunia usaha sudah terpukul berat dengan adanya pandemi Covid-19.

Bahkan belum berakhirnya pandemi Covid-19, kini dunia usaha juga dihadapkan dengan tantangan baru yaitu perang Rusia dan Ukraina yang menambah penderitaan bagi kalangan pelaku usaha.

Baca Juga: Ini Harapan Kadin Bagi Pengganti Anies Baswedan

Pasalnya, secara langsung maupun tidak langsung kondisi tersebut menyebabkan kenaikan harga pangan dan energi yang juga mempengaruhi sisi supply dan demand khususnya di wilayah DKI Jakarta.

"Pandemi belum selesai, baru menuju endemi sekarang sudah dihadapkan dengan kondisi yang juga tidak kalah berat yaitu Perang Rusia dan Ukraina," ujar Sona dalam Focus Group Discussion di Sofyan Hotel Cut Meutia Jakarta, Selasa (20/9).

Selain itu, Sona juga berharap Pj Gubernur DKI Jakarta yang ditunjuk nantinya dapat mendukung para pelaku usaha. Hal ini dikarenakan para pelaku usaha membutuhkan pemimpin yang benar-benar memahami kebutuhan dan keperluan dalam mendukung dunia usaha.

Baca Juga: Soal Pj Gubernur DKI Jakarta, Ini Kata Jokowi

"Kita gak muluk-muluk, kita ingin Pj Gubernur DKI Jakarta yang ditunjuk nantinya pro dunia usaha. Lebih baik lagi kalau punya background dunia usaha," katanya.

Sementara dari sisi perkembangan digital, sosok pengganti Anies Baswedan dapat menjaga keamanan digital sehingga kasus Hacker Bjorka tidak akan terjadi lagi. Sehingga menurutnya, diperlukan atensi dari pemerintah pusat maupun daerah agar perkembangan digital dan keamanan digitalnya dapat terjaga.

"Perkembangan digital juga harus dibarengi dengan yang namanya digital security. Sekarang lagi ramai ada hacker namanya Bjorka," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru