PROYEK INFRASTRUKTUR - JAKARTA. Rencana pemindahan ibu kota dinilai tidak akan berdampak banyak bagi kemacetan DKI Jakarta. Pemindahan tersebut hanya akan berdampak 10% bagi kemacetan di Jakarta. Oleh karena itu pembenahan transportasi di Jakarta tetap harus dilakukan
"Pengurangan kemacetan tidak cukup signifikan, artinya permasalahan transportasi masih menjadi masalah utama di Jabodetabek," ujar Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono saat acara diskusi panel menyoal masa depan sistem pengelolaan transportasi Jabodetabek, Kamis (2/5).
Saat ini jumlah pergerakan orang di Jabodetabek sebanyak 50 juta hingga 60 juta orang per hari. Pemindahan tersebut tetap akan menyisakan sekitar 50 juta orang per hari yang beraktifitas di Jabodetabek.
Dampak terhadap kemacetan dinilai Bambang memang tidak secara langsung. Oleh karena itu BPTJ tetap mendorong adanya badan otoritas yang mengelola transportasi di Jakarta. "Bukan berarti ibu kota dipindah transportasi selesai masalahnya tidak bekerja," terang Bambang.
Bambang bilang rencana pemindahan ibu kota sudah muncul sejak masa pemerintahan Soekarno dan hilang timbul. Saat ini wacana kembali digaungkan mengingat daya dukung di pulau Jawa khususnya daerah Jabodetabek sudah menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News