CLOSE [X]

Imbauan Wali Kota Semarang Warga Jangan Beraktivitas di Luar Ruangan jika Tak Penting

Kamis, 05 Oktober 2023 | 22:55 WIB   Reporter: Syamsul Ashar
Imbauan Wali Kota Semarang Warga Jangan Beraktivitas di Luar Ruangan jika Tak Penting

ILUSTRASI. Warga melintas di kawasan Kota Lama Semarang yang masih terlihat sepi pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakata (PPKM) darurat di Kota Semarang, yang masuk pada asesmen level 4 oleh pemerintah pusat, Rabu (11/8/21). Selama masa PPKM darurat, sejumlah tempat wisata dan ruang publik di Kota Semarang ditutup untuk umum. (Tribun jateng/Hermawan Handaka)


CUACA EKSTREM - JAKARTA. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, telah mengeluarkan imbauan penting kepada warga kota tersebut, mengingatkan mereka untuk membatasi aktivitas di luar ruangan yang tidak penting. Imbauan ini datang sebagai respons terhadap suhu panas yang mencapai puncaknya, mencapai 37 hingga 38 derajat Celsius di Kota Semarang.

Data dari Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, menunjukkan bahwa suhu panas tahun ini lebih tinggi dibandingkan tiga tahun terakhir. Wali Kota, yang akrab disapa Ita, menyampaikan pesannya kepada awak media pada Kamis (5/10/2023).

"Ita menjelaskan, suhu panas yang mencapai 38 derajat Celsius tersebut dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh penduduk Kota Lumpia," katanya. Oleh karena itu, dia juga mendorong warga untuk menggunakan masker sebagai langkah pencegahan.

Selain itu, Ita menyarankan agar warga mengenakan pakaian berlengan panjang saat keluar ruangan, mengingat cuaca panas cenderung menyebabkan peningkatan debu di udara.

Baca Juga: Waspada Polusi Udara Mengancam Tumbuh Kembang Anak hingga Jadi Penyebab Kematian

Selama cuaca ekstrem ini, Ita juga mengingatkan warga Kota Semarang untuk menjaga pola makan yang sehat dan meningkatkan asupan air putih untuk menghindari dehidrasi dan menjaga kesehatan tubuh.

Menurut Wali Kota, kondisi cuaca panas yang ekstrem bukan hanya dialami oleh Kota Semarang, melainkan juga oleh daerah lain di Indonesia. Fenomena ini telah diberitahukan kepada masyarakat oleh pemerintah pusat, provinsi, dan pemerintah kota sejak awal kemunculannya.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Semarang, Iis Widya Harmoko, menjelaskan bahwa peningkatan suhu panas yang terjadi saat ini disebabkan oleh gerak semu matahari. "Matahari saat ini bergerak menuju selatan, dan awal Oktober akan mencapai titik kulminasinya di atas Pulau Jawa," ujarnya.

Secara klimatologis, suhu diperkirakan akan terus meningkat hingga pertengahan hingga akhir Oktober 2023, sebelum turun kembali mulai November 2023. "Diperkirakan suhu di Jawa Tengah akan berkisar antara 37-38 derajat Celsius hingga Oktober," tambahnya.

Baca Juga: Mebel dan Dekorasi Rumah Berbahan Baku Alami UKM Indonesia Digemari di Arab Saudi

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa suhu panas tertinggi yang pernah tercatat di Jawa Tengah terjadi pada tahun 2015, mencapai 39,5 derajat Celsius, dan pada tahun 2019 mencapai 39,4 derajat Celsius.

Iis juga memberikan saran kepada warga Kota Semarang untuk tidak panik dan melakukan persiapan saat beraktivitas di luar ruangan, seperti memastikan pasokan air putih yang cukup. "Ketika cuaca panas, air dapat membantu menjaga konsentrasi dan kesehatan saat beraktivitas di luar ruangan," tambahnya.

Imbauan dan saran dari pemerintah Kota Semarang ini diharapkan dapat membantu warga menghadapi suhu panas yang ekstrem ini dengan lebih baik dan menjaga kesehatan mereka selama musim panas yang panjang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lebih Panas dari Tiga Tahun Sebelumnya, Wali Kota Semarang Minta Warga Tak Beraktivitas di Luar Ruangan jika Tak Penting", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2023/10/05/124058378/lebih-panas-dari-tiga-tahun-sebelumnya-wali-kota-semarang-minta-warga-tak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar

Terbaru