Inflasi Jakarta Januari 2017 tercatat 0,99%

Rabu, 01 Februari 2017 | 20:13 WIB   Reporter: Adinda Ade Mustami
Inflasi Jakarta Januari 2017 tercatat 0,99%


JAKARTA. Setelah mencatat inflasi yang cukup rendah pada tahun 2016, laju inflasi DKI Jakarta pada bulan pertama tahun 2017 berada pada level cukup tinggi. Inflasi Jakarta pada Januari 2017 tercatat sebesar 0,99%, lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 0,97%.

Angka inflasi tersebut juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata inflasi Januari lima tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 0,45%. Meski demikian secara tahunan, inflasi Jakarta pada Januari 2017 tercatat sebesar 3,13% (YoY), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional yang mencapai 3,49% YoY.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Doni P Joewono mengatakan, kebijakan pemerintah berupa penyesuaian harga pada beberapa komoditas administered prices menjadi pemicu utama tingginya inflasi Jakarta pada bulan ini. Kebijakan tersebut terutama terkait peningkatan biaya administrasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan pencabutan subsidi listrik 900 volt ampere (VA) yang secara bertahap telah dimulai pada Januari 2017.

"Adanya penyesuaian biaya administrasi STNK secara signifikan mendorong kenaikkan biaya perpanjangan STNK dalam keranjang indeks harga konsumen sebesar 107,38%. Kenaikan tersebut telah menyumbang 0,27% dari total inflasi bulan ini," kata Doni dalam keterangan resminya, Rabu (1/2). Sementara kenaikan tarif listrik yang tercatat sebesar 4,17% memberikan sumbangan sebesar 0,16%.

Sementara itu, inflasi kelompok volatile food pada Januari 2017 masih terkendali, terutama bersumber dari harga beras dan bumbu-bumbuan yang tetap stabil. Indeks harga beras tercatat tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. Cabai merah dan bawang merah masing-masing mengalami penurunan harga sebesar 6,34% dan 7,59%.

"Dengan harga beras yang stabil serta cabai merah dan bawang merah yang menurun, dapat menahan laju inflasi kelompok bahan pangan secara keseluruhan, di tengah kenaikan harga daging ayam ras dan cabai rawit yang cukup tinggi," tambahnya.

Begitu juga dengan inflasi inti pada Januari 2017 yang terpantau stabil. Adanya kenaikan tarif pulsa telepon seluler dan beberapa komoditas yang terpengaruh pencabutan tarif listrik tidak terlalu berdampak pada perkembangan inflasi inti di bulan ini.

Indeks harga tarif pulsa ponsel tercatat mengalami kenaikan sebesar 9,64% seiring penyesuaian tarif oleh beberapa provider telekomunikasi, dan menyumbang 0,16% dari inflasi Ibu Kota. Sementara itu, pencabutan subsidi listrik diikuti oleh kenaikan harga beberapa komoditas lainnya, antara lain sewa rumah dan kontrak rumah yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 3,23% dan 0,17%.

Adapun permintaan masyarakat yang relatif masih terbatas di tengah kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2017, serta nilai tukar yang cukup stabil, turut mendukung stabilnya inflasi inti secara keseluruhan.

Doni mengatakan, berbagai kebijakan pemerintah dan perkembangan harga yang ada telah diperhitungkan dengan matang dan tetap mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 4% plus minus 1%. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi kebijakan administered prices, terutama terkait dengan waktu penetapan kebijakan tersebut, agar tidak bersamaan dengan munculnya tekanan inflasi yang bersifat musiman.

Sementara itu, tekanan inflasi volatile food diprakirakan berasal dari terbatasnya pasokan sejumlah bahan pangan. Oleh karena itu juga diperlukan sinkronisasi kebijakan yang didukung dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini
Terbaru