Masyarakat diimbau tetap tenang
Terlepas dari itu, Danny mengingatkan agar masyarakat tidak khawatir mengenai waktu terjadinya gempa dan tsunami itu. Hal yang terpenting adalah mempersiapkan diri dengan pengetahuan mitigasi kebencanaan, sehingga dapat meminimalisasi terjadinya korban.
Sayangnya, ia menyebut mitigasi bencana di wilayah selatan Jawa masih kurang. "Bahkan kebalikannya, akhir-akhir ini ada aktivitas, seperti tambak udang di pantai. Di Jogja tiba-tiba bikin bandara pinggir pantai. Itu yang harus menjadi perhatian," ujarnya.
"Pemerintah seharusnya membuat masyarakat lebih aman di masa depan," tutupnya.
Untuk diketahui, BMKG mencatat ada tren aktivitas gempa selama lima tahun terakhir di Jawa Timur. Generator gempa di Jatim bersumber dari zona subduksi lempeng di Samudra Hindia dan sesar aktif di daratan.
Baca Juga: Cuaca hari ini di Jawa dan Bali: Surabaya hujan ringan dan Denpasar cerah berawan
Sebagai daerah yang berhadapan dengan zona subduksi, pantai selatan Jatim berpotensi dilanda tsunami. Adanya zona seismik gap di pantai selatan Jatim menurut BMKG juga patut diwaspadai.
Hal ini dikarenakan zona tersebut seharusnya aktif terjadi gempa, tetapi jarang terjadi gempa signifikan dalam jangka waktu yang lama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Potensi Gempa dan Tsunami 29 Meter di Jatim, Ini Kata Ahli LIPI"
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Rendika Ferri Kurniawan
Selanjutnya: Cuaca hari ini di Jabodetabek sebagian hujan, Jakarta Selatan dan Timur hujan sedang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News