JAKARTA. Kericuhan terjadi saat mediasi antara Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI Jakarta, di Kantor Kemendagri, Kamis (5/3). Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tiba-tiba meninggalkan ruangan bersama jajaran pejabatnya.
Menurut penuturan salah seorang pejabat yang ikut dalam pertemuan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Agus Suradika, kericuhan berawal saat Ahok (sapaan Basuki) melontarkan pertanyaan ke Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi, seputar pengadaan perangkat penyedia daya listrik tanpa gangguan (uninterruptible power supply/UPS) pada 2014.
Sebagai informasi, Jakarta Barat merupakan satu dari dua wilayah yang mendapat pengadaan UPS di sekolah-sekolah pada 2014. UPS-UPS tersebut diduga dibeli dengan harga tidak wajar.
"Beliau (Ahok) nanya ke Pak Anas, bener enggak pengadaan UPS sudah ada pembahasan'. Belum sempat dijawab, keadaan udah ricuh," kata Agus kepada Kompas.com.
Menurut Agus, suasana sangat ricuh. Saking ricuhnya, ia mengaku tak sempat mendengar celetukan-celetukan dari anggota DPRD.
Diduga, celetukan dari para anggota DPRD-lah yang membuat emosi Ahok terpancing dan mengajak anak buahnya meninggalkan ruang pertemuan.
"Saya tidak sempat dengar, karena udah crowded banget. Habis itu kami keluar. Suasananya udah kaya di Gedung DPRD," ujar dia. (Alsadad Rudi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News