Ini Penjelasan BMKG Soal Turunnya Hujan di Musim Kemarau

Selasa, 09 Juli 2024 | 11:01 WIB   Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
Ini Penjelasan BMKG Soal Turunnya Hujan di Musim Kemarau

ILUSTRASI. Sejumlah warga menggunakan payung saat turun hujan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (4/7/2024).


PRAKIRAAN CUACA - Hujan di musim kemarau melanda hampir seluruh wilayah Indonesai dalam beberapa hari terakhir. Berikut adalah penjelasakan ilmiah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait fenomena tersebut.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada hari Senin (8/7) menjelaskan, kondisi itu dipengaruhi oleh aktifnya fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan Rossby Equatorial.

Atas dasar itu, BMKG memprediksi masih ada potensi peningkatan curah hujan hingga sepekan ke depan.

"Berdasarkan analisis cuaca dan pengamatan perkembangan kondisi cuaca, sepekan ke depan masih terdapat potensi peningkatan curah hujan yang signifikan di wilayah Indonesia meskipun telah memasuki musim kemarau," kata Dwikorita dalam Konferensi Pers bertajuk "Hujan Lebat pada Musim Kemarau," hari Senin.

Fenomena MJO adalah situasi yang menyebabkan pergerakan atau propagasi kumpulan awan-awan hujan dari Samudra Hindia sebelah timur Afrika di sepanjang khatulistiwa menuju Samudra Pasifik melintasi wilayah Indonesia. 

Baca Juga: Cek Cuaca Bekasi Hari Ini, Selasa (9/7): Hujan Pergi, Cuaca Panas Lagi

Biasanya, rombongan awan hujan ini masuk melalui wilayah barat menuju wilayah timur Indonesia.

Di saat yang sama, Indonesia juga akan merasakan fenomena gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Equatorial.

Kedua fenomena itu berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, baik di wilayah barat, tengah, dan timur.

Bukan cuma itu, suhu permukaan laut yang hangat di sekitar perairan Indonesia juga turut berkontribusi dalam menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

Melihat padatnya fenomena cuaca itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca dimana diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat petir dan angin kencang di sebagian wilayah Indonesia pada 8-14 Juli. 

Baca Juga: Prediksi Cuaca Bogor, Selasa (9/7): Potensi Hujan Ringan Masih Ada

"Di sebagian besar wilayah Sumatra, sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Khusus untuk pulau Jawa akan mengalami penurunan potensi hujan mulai periode tanggal 11 Juli," kata Dwikorita.

Ketua BMKG menambahkan, munculnya hujan di musim kemarau juga tidak lepas dari letak geografis wilayah Indonesia.

Indonesia berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia-sekaligus pertemuan di antara dua Samudra besar yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan, peningkatan curah hujan akibat gangguan fenomena atmosfer tidak akan terjadi berhari-hari dan diprediksi hanya 1-3 hari di setiap wilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Terbaru