LEBARAN - JAKARTA. Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati mengatakan, puncak arus balik atau puncak perjalanan pasca-Lebaran 2021 diperkirakan terjadi pada 16 dan 20 Mei 2021.
Kemenhub dan instansi terkait akan melakukan sejumlah langkah antisipasi menghadapi kondisi itu.
"Kami melihat di survei yang kami lakukan perjalanan pasca-Lebaran (arus balik) ini diprediksi terjadi lonjakan pada H+3 dan H+7 Lebaran. Atau sekitar 16 Mei dan 20 Mei 2021," ujar Adita dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan YouTube BNPB, Kamis (13/5/2021).
"Menghadapi hal itu kami harus melakukan beberapa langkah antisipasi yakni meningkatkan random testing kepada para pengguna angkutan jalan, baik itu roda dua maupun kendaraan roda empat," lanjut dia.
Baca Juga: Sambut Lebaran, Wamendag harap dukungan untuk pemulihan kesehatan dan ekonomi
Kendaraan-kendaraan tersebut nantinya akan melintasi berbagai akses jalan baik itu jalan tol, jalan arteri maupun jalan-jalan kecil lainnya. Antisipasi lainnya yakni merujuk pada perkembangan terakhir penularan Covid-19 di Sumatra.
"Karena Sumatra memiliki kecenderungan kasus yang meningkat, maka perlu diantisipasi dengan melakukan wajib testing rapid antigen atau genose di pintu pelabuhan Bakauheni," kata Adita.
Adita mengungkapkan, hingga saat ini ada 1,5 juta orang yang keluar dari wilayah Jabodetabek. Sehingga, selama arus balik nanti, pemerintah akan mengantisipasi kembalinya sekitar 1,5 juta warga tersebut.
"Tentu kami ingin bisa mengendalikan terus pandemi ini dan mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus maka kami dari Kemenhub dan juga berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama telah menyepakati sejumlah langkah antisipasi tadi," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenhub: Puncak Arus Balik Diprediksi pada 16 dan 20 Mei"
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Egidius Patnistik
Selanjutnya: Ini pola makan aman saat Lebaran, yang perlu penderita jantung koroner terapkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News