Ini tarif rapid test antigen sebagai syarat masuk Jawa Barat

Sabtu, 19 Desember 2020 | 11:04 WIB Sumber: Kompas.com
Ini tarif rapid test antigen sebagai syarat masuk Jawa Barat

ILUSTRASI. Para pelancong yang masuk Jabar wajib menunjukkan hasil rapid test antigen atau PCR yang berlaku 14 hari sejak diterbitkan. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww


VIRUS CORONA - BANDUNG. Para wisatawan yang ingin datang ke objek wisata di Jabar, ada aturan baru yang diterapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Para pelancong wajib menunjukkan hasil rapid test antigen atau PCR yang berlaku 14 hari sejak diterbitkan. 

Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor: 202/KPG.03.05/HUKHAM tentang Pelarangan Tahun Baru 2021 dan Pencegahan Kerumunan Massa. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani mengakui bahwa rapid test antigen belum banyak beredar di setiap fasilitas layanan kesehatan. Namun, ia sudah mendapat surat edaran dari Kementerian Kesehatan soal harga rapid test antigen.

"Belum beredar luas masih sangat terbatas. Barusan sore sudah ada SE Kemenkes soal harga tertinggi antigen test, di Jawa Bali Rp 250.000 per tes dan di luar Jawa Bali Rp 275.000 per tes," kata Berli lewat pesan singkat, Jumat (18/12/2020) malam. 

Baca Juga: Daftar 7 bandara Angkasa Pura I yang menawarkan rapid test antigen

Berli pun belum mendapat informasi di mana saja warga bisa mendapat pelayanan rapid test antigen. "Sebagian fasyankes ada yang sudah menyiapkan tapi saya belum tahu yang mana saja," ungkapnya. 

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Pemprov Jabar tak akan lagi menggunakan rapid test biasa dalam penanganan Covid-19. Menanggapi hal itu, Berli menuturkan rapid test biasa masih tetap dibutuhkan sebagai bahan screening. 

Baca Juga: Ramai dibahas, samakah rapid antigen dengan swab antigen?

Namun, pemerintah pusat menyarankan agar tiap daerah mulai menggunakan rapid test antigen karena dinilai lebih akurat.

"Secara epidemiologis, (rapid test biasa) masih bisa untuk screening. Hanya arahan kebijakan pusat untuk (menggunakan) antigen test, juga karena lebih akurat dan sensitif," jelasnya. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru