KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya Pemerintah Kabupaten Malinau yang berkomitmen melakukan penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem mendapatkan apresiasi dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Bahkan, komitmen tersebut bahkan dianggap telah berjalan dengan cukup baik di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
“Ini merupakan 'best practice' dan contoh baik yang bisa ditiru oleh pemerintah daerah lain dalam upaya penurunan kemiskinan ekstrem," kata Menko Muhadjir.
Hal tersebut dikatakannya saat melakukan roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Kaltara, Senin (6/3/2023).
Melansir infopublik.id, Kabupaten Malinau merupakan daerah kedua yang menuntaskan kemiskinan ekstrem. Sebelumnya Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, juga sukses menurunkan jadi 0% pada 2022 dari sebelumnya 0,94% pada 2021. Hal ini sesuai titah Presiden Jokowi yang menargetkan kemiskinan ekstrem tuntas 0%.
Bupati Malinau Wempi W. Mawa mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka kemiskinan.
“Mulai dari intervensi di bidang pendidikan, ketahanan pangan, bidang pekerjaan, pemberdayaan UMKM, intervensi spesifik, dan intervensi sensitif," ujar Wempi.
Baca Juga: Ekonom: Penyaluran Bansos Pangan Tak Efektif Tekan Inflasi di Ramadan dan Lebaran
Intervensi pendidikan dilakukan Kabupaten Malinau dengan progam Wajib Belajar Malinau Maju yang dilaksanakan melalui Pengelolaan Pendidikan, berupa Penyediaan Perlengkapan Siswa PAUD, SD, SMP serta SMA.
Kemudian, intervensi bidang ketahanan pangan dengan Program Inovasi Rasda Plus yang dilaksanakan melalui penyediaan dan pengembangan sarana pertanian, berupa pengadaan benih/bibit ternak unggul lokal, hingga pengelolaan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
Intervensi di bidang pekerjaan, pemerintah daerah melakukan program inovasi Mileneal Mandiri yang dilaksanakan melalui pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja, berupa pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja serta penempatan tenaga kerja, berupa job fair atau bursa kerja.
Selanjutnya, pemberdayaan Usaha Menengah, Usaha Kecil, dan Usaha Mikro (UMKM), berupa peningkatan pemahaman dan pengetahuan usaha mikro serta Kapasitas dan kompetensi SDM usaha mikro dan kewirausahaan.
Baca Juga: Bakal Ada Bansos Pangan Jelang Ramadhan 2023, Siapa Penerimanya?
Dari segi intervensi spesifik dilakukan program inovasi RT Bersih yang dilaksanakan melalui kegiatan perbaikan rumah tidak layak huni dan kebersihan lingkungan pemukiman masyarakat. Ada pula program pengelolaan pengembangan sistem penyediaan air minum, berupa pembangunan SPAM jaringan perpipaan di kawasan perdesaan.
Kemudian, dilakukan pula pengelolaan pelayanan kesehatan gizi masyarakat, pengelolaan pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar, pelayanan kesehatan penyakit menular dan tidak menular, pengelolaan pelayanan promosi kesehatan, dan pengelolaan pelayanan kesehatan lanjut usia.
“Dengan langkah-langkah tersebut, Kabupaten Mainau berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem sampai 0% pada 2022," tutur Bupati Wempi.
Meskipun demikian, angka stunting di Malinau masih terbilang tinggi. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di wilayah tersebut mencapai 23,5%. Meski demikian, angka tersebut mengalami penurunan dari tahun 2021 sebesar 24,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News