Investor China minati bisnis air di Lamongan

Senin, 20 Juni 2016 | 21:16 WIB Sumber: Antara
Investor China minati bisnis air di Lamongan


LAMONGAN. Perusahaan asal China "Zhejiang Bestwa Invitech Company" tertarik berinvestasi dalam bisnis air di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, karena pengelolaan air bersih di wilayah itu mempunyai potensi besar.

Perwakilan Zhejiang Bestwa Invitech Company, DR Duan saat berkunjung ke Lamongan, Senin (20/6) mengaku tertarik karena lingkungan di wilayah Lamongan masih memerlukan banyak perhatian, terutama terkait layanan air bersih.

"Kami ingin memperbaiki kondisi layanan air bersih di Lamongan dengan menanamkan investasi di sini," ucapnya usai diterima Bupati Lamongan Fadeli bersama Sekretaris Kabupaten Lamongan Yuhronur Efendi, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Mokh Faiz Junaedi, serta Direktur PDAM M Maksum.

Duan mengaku belum bisa menyebutkan nilai investasinya di Lamongan, namun ruang lingkup bisnis Zhejiang Bestwa Invitech Company adalah bidang pengolahan limbah padat dan pembuangannya, kemudian bisnis pengendalian air yang tercemar polusi limbah serta remediasi tanah yang tercemar logam berat.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Lamongan Faiz Junaedi mengatakan Kabupaten Lamongan sangat membutuhkan peningkatan kualitas layanan air bersih, sebab saat ini PDAM Lamongan masih belum bisa mengover seluruh kebutuhan air bersih di Lamongan.

"Apalagi saat ini di wilayah Pantai Utara (Pantura) tengah dan selatan yang sudah banyak bermunculan industri yang membutuhkan pasokan air," ucapnya.

Faiz menyebutkan target Pemkab Lamongan pada tahun 2021 adalah mampu melayani 60 hingga 65 % air bersih di wilayah itu, dan saat ini cakupan tersebut masih sekitar 25 hingga 30 %.

Direktur PDAM Lamongan M Maksum mengatakan sampai saat ini PDAM telah melayani 17.000 sambungan rumah (SR) dengan tarif Rp2.500/m3 untuk rumah tangga dan Rp11.000/m3 untuk industri.

Zhejiang Bestwa Invitech Company adalah perusahaan besar ke-5 di China, dan sudah banyak berinvestasi di Tanah Air, seperti di Bali sebesar Rp3 triliun untuk peningkatan layanan air bersih, sampah dan limbah B3.

Kemudian di Bandung Barat terkait investasi peningkatan pengolahan sampah dan layanan air bersih, dan di Karawang berinvestasi pada pengolahan limbah B3, dan di Rembang terkait pengolahan limbah ikan menjadi tepung ikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Yudho Winarto

Terbaru