ENERGI - JAKARTA. Transisi menuju energi keberlanjutan menjadi salah satu fokus utama dari pelaksanaan KTT G20 yang dijadwalkan berlangsung tanggal 15-16 November 2022. Pembahasan energi keberlanjutan juga akan menjawab permasalahan lingkungan seperti krisis iklim global.
Upaya perwujudan transisi energi ini tidak hanya memerlukan regulasi, namun juga komitmen nyata dari para pelaku industri untuk memulai langkah keberlanjutannya. Seperti yang dilakukan oleh PT ITDC Nusantara Utilitas (ITDC Utilitas), anak usaha PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). ITDC Utilitas berkolaborasi dengan SUN Energy, perusahaan pengembang PLTS Atap membangun dan meresmikan PLTS Rooftop The Nusa Dua.
Direktur Utama ITDC Utilitas A.A Istri Ratna Dewi mengatakan ITDC Utilitas akan terus melakukan berbagai improvement dalam pemenuhan kebutuhan utilitas di dalam kawasan, termasuk dalam mengembangkan zona hijau energi.
Baca Juga: Skema Power Wheeling Dinilai Menjadi Jalan Masuk untuk Pengembangan Energi Terbarukan
"Saat ini sebagai langkah awal transisi energi di dalam kawasan dan dukungan pada percepatan transisi energi sesuai BALI COMPACT dan Bali Energy Transitions Roadmap, kami mengembangkan project pioneer PLTS Rooftop di area Command Centre The Nusa Dua dan Lagoon ITDC," ujarnya dalam keterangan yang diterima KONTAN, Rabu (9/11).
Instalasi PLTS Rooftop tahap awal dengan kapasitas 97 kWp, atau setara dengan 10% jumlah konsumsi energi operasional utilitas kawasan ini, akan menjadi bagian dari sumber energi listrik gedung-gedung vital pada saat penyelenggaraan KTT G20, yaitu gedung-gedung Command Center di kawasan The Nusa Dua.
Direktur Utama PT Surya Utama Nuansa Roy Wijaya menjelaskan pertambahan portofolio bisnis dari beragam jenis industri yang terus SUN Energy catatkan menjadi bukti dari pertumbuhan minat pasar akan pemanfaatan energi surya di Indonesia.
"SUN Energy telah berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaiknya dalam melakukan elektrifikasi secara menyeluruh dengan energi bersih lintas industri. Setelah instalasi Solar Charging Station di kawasan pariwisata lainnya di Indonesia, instalasi PLTS berkapasitas 97 kWp di di kawasan The Nusa Dua merupakan wujud dukungan SUN Energy terhadap transisi hijau dalam sektor pariwisata," kata Roy Wijaya.
Baca Juga: Pelaku Usaha Minta Pemerintah Jangan Melemahkan Pengembangan PLTS Atap
Melalui potensi pemanfaatan energi surya di Indonesia, SUN Energy sebagai salah satu solar developer terbesar di Indonesia telah mencatatkan dukungannya terhadap kemajuan transisi hijau di Indonesia. Seperti produk stasiun pengisian daya listrik berbasis energi surya “Chargee”, yang diperkenalkan pertama kali di kawasan pariwisata seperti Mandalika dan Labuan Bajo.
“SUN Energy berupaya menjadi bagian dari proses transisi energi bagi ragam sektor industri, pada hari ini, dengan bangga kami meresmikan sistem PLTS Rooftop yang turut mendukung kemajuan sektor pariwisata hijau di Indonesia,” imbuh Roy Wijaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News