Jabar akan bagikan 5 juta bibit kopi di 2017

Senin, 17 Oktober 2016 | 21:33 WIB Sumber: Antara
Jabar akan bagikan 5 juta bibit kopi di 2017


BANDUNG. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membagikan 5 juta bibit pohon kopi unggul dan bersertifikat sebagai upaya untuk mendukung pengembangan industri kopi Jawa Barat.

"Alhamdulilah setiap tahun Pemprov Jawa Barat membagikan jutaan bibit pohon kopi kepada masyarakat dan petani kopi. Rencananya tahun depan Pemprov Jawa Barat akan kembali membagikan 5 juta bibit kopi unggul dan bersertifikat," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Bandung, Senin (17/10).

Gubernur yang akrab disapa Aher ini mengungkapkan, pihaknya akan terus mendorong agar kopi produksi Jawa Barat, khususnya produk Java Preanger bisa terus mendunia, karena kopi tersebut memang memiliki kualitas dunia.

"Waktu di Atlanta, Kopi Preanger poduksi dari Gunung Puntang ini berhasil meraih predikat nomor satu di dunia. Jadi kita ingin lebih dikenal dan kita juga akan terus memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menanam kopi," tuturnya.

Pemprov Jawa Barat juga akan terus mendorong supaya dengan banyaknya produksi kopi para petani dan harga produksinya semakin baik, sehingga harga jualnya semakin baik.

Menurut dia, Jawa Barat hingga kini telah memiliki lahan kopi sampai 36.000 hektare dengan potensi lahan hingga 200.000 hektare.

Selain itu, Jabar juga memiliki sembilan lahan indikasi geografis untuk lahan kopi, enam diantaranya ada di Bandung, dua di Garut, dan satu di Sumedang.

Dari sisi kesehatan, Aher menjelaskan, kopi bisa memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh dan kopi bisa membuat kulit lebih sehat dan bersih, mencegah kanker prostat, mencegah penyakit step pada balita, serta bisa menyehatkan jantung bagi peminumnya.

"Kopi yang original diminum adalah kopi yang tanpa gula sama sekali. Itu kopi yang sehat, walaupun mau ada rasa manisnya pakai madu bukan gula. Jadi kualitas cara kita minum kopi harus meningkat, " katanya.

Menurut Aher, kopi saat ini memiliki nilai jual yang tinggi, namun nilai jual kopi akan lebih meningkat apabila kita menilai kopi sebagai sebuah paradigma budaya dan kehidupan, bukan nilai ekonomi semata.

"Kopi bukan hanya sebagai pangan, tapi juga sebagai budaya sehingga kita bisa menikmatinya dengan baik. Karena produk pangan dari petani adalah produk dengan harga kehidupan bukan dengan harga ekonomi. Jadi, mari kita hargai kopi sebagai culture jadi bisa dihargai dengan memadai," kata dia. (Ajat Sudrajat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru