Jalan berbayar diklaim lebih efektif dibandingkan kebijakan ganjil genap

Selasa, 19 November 2019 | 12:49 WIB Sumber: Kompas.com
Jalan berbayar diklaim lebih efektif dibandingkan kebijakan ganjil genap

ILUSTRASI. Kendaraan melintas di bawah ERP di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (11/9/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghentikan proses lelang tender serta menghapus anggaran APBD 2019 sebesar Rp.40,9 miliar untuk Sistem Jalan Berbayar Elektronik (SJ


ELEKTRONIFIKASI JALAN TOL - JAKARTA. Penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) dianggap sebagai langkah paling efektif untuk menekan dan mengurai kemacetan Ibu Kota melalui pengekangan kendaraan pribadi. 

Menurut pemerhati transportasi Budiyanto, dari beberapa upaya pembatasan lalu lintas yang pernah dilakukan di Jakarta, seperti 3 in 1 dan ganjil genap, ERP merupakan jurus yang paling tepat. 

Baca Juga: Kadishub DKI sebut semua ruas jalan protokol di Jakarta layak diterapkan ERP

"Skema 3 in 1 pernah dicoba, tetapi tidak efektif dan menimbulkan permasalahan sosial serta tindak pidana lainnya," ucap mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto dalam keterangan resminya, Selasa (19/11). 

Permasalahan sosial dan tindak pidana yang dimaksud dari skema 3 in 1, seperti munculnya joki atau penumpang bayaran, eksploitasi anak kecil, kejahatan mengambil barang di mobil yang ditumpangi, dan lainnya. 

Setelah cara tersebut dinilai tidak efektif, lalu pemerintah mengambil langkah kebijakan dengan menerapkan pembatasan mobil pribadi melalui pelat nomor ganjil genap sejak 2016. Hasilnya, menurut Budiyanto, menunjukkan indikasi yang cukup bagus. 

Baca Juga: Soal penerapan ERP di perbatasan Jakarta, BPTJ: Baru dikaji dan belum sosialisasi

Editor: Handoyo .

Terbaru