SURABAYA. Jawa Timur akan menjadi pemasok kopi ke China untuk dipasarkan di sejumlah pasar domestik dan kedai yang tersebar di negara tersebut. Kebiasaan minum kopi warga China meningkat pesat dalam empat tahun terakhir.
"Kami sudah ke Tiongkok dan pemerintah setempat menerima pasokan kopi dari sini yang memang berkualitas," ujar Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur Hadi Prasetyo kepada wartawan di Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat (11/9).
Ia mengaku belum lama ini mengunjungi Tianjin, salah satu daerah yang berada dua kilometer dari Ibu Kota Tiongkok, Beijing, bersama sejumlah pengusaha asal Jawa Timur, terutama bos kopi Kapal Api Sudomo Mergonoto.
"Kami ke sana juga sebagai bentuk revitalisasi tentang pasar Jatim di Tianjin. Karena melihat kopi sebagai pasar bagus maka kami menawarkannya," ucapnya.
Ia menerangkan, sekitar empat tahun lalu, hanya ada ratusan kedai kopi di China. Namun, seiring dengan semakin diminatinya kopi oleh warga setempat, maka saat ini sudah berdiri sekitar 28.000 kedai kopi.
"Kedai kopi di semakin menjamur, tapi pemerintahnya bingung karena Tiongkok bukan merupakan penghasil kopi. Nah, di sinilah kami mencoba masuk dan syukurlah mendapat respon positif," katanya.
Pemerintah setempat, kata dia, mengaku tak ingin ketergantungan terhadap kopi asal Amerika Serikat karena lebih berharap dengan pengembangan kopi domestik.
"Kami melihatnya sebagai peluang dan menawarkan kopi asal Jatim untuk dikembangkan di pasar domestik setempat. Salah satu strateginya, nanti akan bikin kopi merk 'Cheng Ho' dan kita perkenalkan jika dulu Panglima Cheng Ho ke Indonesia minum kopi dari Nusantara," katanya.
Ia berharap rencana ini bisa lancar dan pasokan kopi nusantara ke Tiongkok bakal menjadi salah satu produk yang digemari, sekaligus menjadikan pasar Jawa Timur semakin diakui dunia. (Fiqih Arfani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News