Bonus demografi dicirikan dengan dominannya jumlah penduduk usia produktif dibandingkan penduduk usia nonproduktif. Dengan latar situasi teknologi seperti itu, generasi milenial memiliki ciri kreatif, inovatif, memiliki passion, dan produktif. Generasi milenial pun melibatkan teknologi dalam segala aspek kehidupan.
“Ini yang mendorong generasi milenial menjadi sangat dinamis dan ingin serba cepat dalam merealisasikan sesuatu. Di sisi lain, generasi ini juga terbuka terhadap pemikiran baru, kritis, dan berani. Oleh karena itu, generasi milenial dapat menciptakan peluang baru bisnis pertanian seiring dengan kebutuhan di masyarakat dan perkembangan teknologi yang semakin mutakhir. Dan Rayndra telah membuktikan bahwa sektor pertanian ini sangat menjanjikan tak terkecuali bagi generasi millennial”, tegas Syahrul.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan untuk menggaet bonus demografi generasi milenial ini Kementan mengupayakan berbagai program.
Baca Juga: Di tengah wabah PMK, Ini Cara Masak Daging Kurban yang Aman
"Kami terus meningkatkan jumlah petani serta wirausaha pertanian millenial melalui berbagai program. Ada Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), Duta Petani Milenal/Duta Petani Andalan (DPM/DPA), Pelatihan Kewirausahaan bagi Petani, Pendidikan Vokasi, Kostratani dan Program YESS dan yang terbaru ini Young Ambassador,” terang Dedi.
Dedi meyakini kiprah petani milenial diyakini dapat menjadi pengungkit regenerasi petani yang adaptif teknologi serta mewujudkan target 2.5 juta pengusaha pertanian mendukung ketahanan pangan nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News