KULONPROGO. Presiden Joko Widodo mengatakan Bandara Internasional Yogyakarta yang segera dibangun di Kulonprogo, DIY akan beroperasi mulai pertengahan Maret 2019.
"Sesuai dengan yang disampaikan Menhub, kira-kira pertengahan 2019 bandara ini sudah bisa kita gunakan," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara "Babat Alas Nawung Kridha" yang digelar di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat (27/1).
Di kawasan itulah Bandara Internasional Yogyakarta yang baru akan dibangun untuk menggantikan Bandara Adi Sutjipto yang sudah tidak mampu lagi menampung kapasitas penumpang dan pesawat.
Presiden setelah acara itu mengatakan kepada wartawan terkait harapannya bahwa proses awal pembangunan bandara tersebut dapat segera dimulai di lahan seluas 587 ha yang telah tersedia.
"Proses awal yang diharapkan dari 587 ha lahan yang telah tersedia ini segera diproses Amdal, segera selesai konstruksi, segera dimulai," ujarnya.
Bandara Internasional Yogyakarta yang dibangun di atas lahan seluas 587 hektare ini pada tahap I (2020-2031) akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi berkapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun, dengan "runway" atau landasan pacu sepanjang 3.250 meter, dan apron berkapasitas 35 pesawat.
Pada pengembangan tahap II (2031-2041), terminal Bandara Internasional Yogyakarta akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi yang mampu menampung hingga 20 juta penumpang per tahun, "runway" 3.600 meter, dan apron yang bisa diparkiri hingga 45 pesawat.
Untuk pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo ini, Angkasa Pura I menyiapkan investasi Rp9,3 triliun.
"Dan nanti pada tahapan kedua karena 2019 nanti kapasitasnya 14 juta penumpang, tahapan kedua bisa mencapai 20 juta penumpang di kawasan Bandara Internasional Yogyakarta ini," tuturnya.