Ia juga mendorong Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang telah berjanji untuk menyelesaikan pembangunannya pada Maret 2019 segera merealisasikan janjinya tersebut.
"Tadi janjinya Pak Menteri Maret 2019, saya inget terus loh Pak, biar kerjanya siang malam kalau enggak diingat-ingat enggak dicek, enggak dikontrol tahu-tahu Maret enggak selesai. Maret selesai. Enggak tahu bagaimana kerjanya mau siang malam, sampai pagi yang penting Maret selesai, saya catat ini di sini," kata Presiden Jokowi yang disambut tepuk tangan dan tawa hadirin.
Ia juga mengatakan bahwa bandara ini sudah direncanakan kurang lebih 6-7 tahun lalu, namun tidak segera terlaksana.
"Karena itu 'mundar-mundur, mundur-mundar' pada saat Bapak Gubernur menyampaikan kepada saya, saya sampaikan segera akan kita mulai bersama-sama segera setiap pekerjaan apapun, keputusan apapun pasti ada risikonya. Oleh sebab itu kalau tidak diputuskan 'mundar-mundur' sampai kapanpun," tukasnya.
Oleh karena itulah pada akhirnya, pembangunan bandara tersebut dimulai melalui acara Babat Alas Nawung Kridha yang berarti membuka, membersihkan, merapikan, menata lahan, serta melakukan peletakan batu bata merah pertama pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo.
Acara itu dihadiri antara lain oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Menteri Agraria & Tata Ruang Sofyan Djalil, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, serta Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S. Baskoro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News