TEROR BOM - SIBOLGA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku terkejut dengan terjadinya ledakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh Solimah, istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah, di Kecamatan Sibolga Sambas, Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (13/3) lalu.
“Sibolga selama ini dikenal sebagai kota yang damai tidak ada perpecahan, tidak ada saling menghujat, kota berbilang kaum. Sehingga hubungan antar umat beragama sangat baik, rukun terus,” kata Jokowi saat bersama Ibu Negara Iriana, meninjau lokasi dan memberikan bantuan kepada korban ledakan bom di Sibolga, Minggu (17/3) siang.
Ke depan, Jokowi menekankan, yang harus dijalin adalah rasa persaudaraan karena warga di Indonesia memang berbeda-beda suku, agama, dan tradisi. Ia menyebutkan, ada 1.100 bahasa daerah yang ada di tanah air.
Menurut Jokowi, saat ini yang paling penting adalah segera memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak akibat aksi bom bunuh diri itu agar segera bisa ditempati kembali oleh para penghuninya.
“Saya perintahkan Menteri Sosial datang hari ini. Tetapi untuk siang hari ini saya sedikit memberikan bantuan,” kata Jokowi seraya memerintahkan agar Dandim, Kodim, dan Korem untuk membantu warga.
Besaran bantuan yang diberikan seluruhnya berjumlah Rp 1.451.000.000,00. Dengan rincian bantuan untuk yang rumahnya mengalami rusak berat 25 juta, sedang Rp5 juta, dan ringan Rp 3 juta.
Sementara itu, Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk menyampaikan bahwa akibat dari ledakan bom ini sebanyak 171 Kepala Keluarga (KK) yang mengalami dampak kerusakan baik berat, sedang, dan ringan serta 151 rumah hancur.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam kunjungan kali ini, KSP Moeldoko, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, dan Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News