Tentang konsep monumen ada tiang tiga yang menyangga bola dunia merupakan filosofi adat batak yang menjadi kearifan lokal masyarakat adalah Adat Dalihan Na Tolu.
Hendri mengungkapkan Dalihan Na Tolu yang berarti tungku yang berkaki tiga merupakan filosofi kedua dalam kehidupan masyarakat Batak esensinya terbagi tiga, yaitu Somba marhula-hula (Tulang), Elek marboru (Boru), dan Manat mardongan tubu (Semarga) yang tentunya memiliki hak dan kewajiban terstruktur dan bersifat tetap.
Somba Marhula-hula merupakan istilah pertama yang bermakna bahwa kita harus menghormati hula-hula kita yang merupakan saudara laki-laki dari pihak istri (Saudara laki-laki dari seorang perempuan).
Istilah kedua adalah Elek Marboru yang bermakna kelemah-lembutan dalam bersikap terhadap boru perempuan yang merupakan saudara perempuan kita.
Dan istilah ketiga adalah Manat Mardongan Tubu yang berarti bahwa kita harus akur terhadap saudara yang semarga dengan kita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News