Jurus calon pemimpin DKI menekan kriminalitas

Rabu, 30 November 2016 | 13:17 WIB   Reporter: Teodosius Domina
Jurus calon pemimpin DKI menekan kriminalitas


JAKARTA. Sebagai kota megapolitan, angka kriminalitas di DKI Jakarta cukup tinggi. Berdasarkan data Polda Metro Jaya per Desember 2015, dalam satu tahun ada 44.304 kasus kejahatan. Artinya, bila dirata-rata, dalam sehari ada sekitar 120 kasus kriminalitas di Kota Jakarta.

Pasangan nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono dalam pidato politiknya akhir pekan lalu menuturkan akan menjamin keamanan terutama untuk perempuan dan anak-anak bila terpilih sebagai gubernur.

Mantan anggota TNI Angkatan Darat ini menuturkan pada era ini perempuan bisa disebut tulang punggung keluarga.  Di satu sisi banyak yang berkarir namun pada saat bersamaan juga harus menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga.

Salah satu bentuk program untuk menjaga keamanan adalah konsep neigboorhood-watch. Komunitas birokrasi terkecil mulai dari RT/RW hingga kelurahan akan diaktivasi menjadi bagian dari pengamanan.

Menurut Agus, dalam menjamin keamanan lingkungan, RT/RW harus diberi dukungan dan dipercaya sebagai perpanjangan mata dan telinga aparat dan pemerintah.

Menurut Agus, akselerasi kesejahteraan warga juga akan sebanding dengan penurunan kriminalitas. Makanya program yang berhubungan dengan kesejahteraan juga akan dipercepat.

Menurut Agus, penambahan personel keamanan tak akan efektif jika kesejahteraan masih menjadi masalah utama. "Kalau pengamanannya ditambah personelnya tidak akan menyelesaikan masalah. Kalau mereka diperhatikan kebutuhan dasarnya maka hal itu bisa ditekan," kata Agus beberapa waktu lalu.

Sementara pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menuturkan program Jakarta Smart City yang tengah digarap petahana pada periode ini, mencakup pula aspek keamanan. Salah satu alat yang akan diandalkan adalah CCTV yang bisa mendeteksi wajah.

Ahok menargetkan akan ada 6.000 titik wilayah yang akan dipasang CCTV. Hingga kini, hampir 2.000 titik sudah terpasang CCTV. Menurut Ahok, konsep ini juga sebagai bagian dari dukungan penyelenggaraan Asian Games.

Djarot menambahkan, mengharapkan Jakarta bebas dari kriminalitas adalah mustahil. Makanya, upaya penindakan dan pencegahan harus dilakukan bersamaan. Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI, sehingga jika ada kejahatan di depan mata, aparat bisa melakukan tembak di tempat.

Sedangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno juga menyoroti keamanan, terutama untuk perempuan. Sandiaga merasa prihatin angkutan umum justru menjadi tempat yang rawan terjadinya pelecehan seksual. Jika terpilih, ia akan mewajibkan angkot dipasangi CCTV yang terhubung ke kepolisian.

Selain itu, Sandiaga juga akan membuat aplikasi yang terpasang pada telepon pintar. Pada aplikasi tersebut ada fitur untuk mengawal seseorang ketika perjalanan malam hari, misalnya. Aplikasi ini berbasis komunitas. "Jadi ada keterlibatan warga juga," ujar Sandiaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru