PEKANBARU. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan jarak pandang di ibukota Provinsi Riau tersebut kembali memburuk dengan jarak pandang berkisar 50 meter pada Kamis (8/10) pagi.
"Kabut asap pagi ini bercampur dengan embun sehingga menyebabkan jarak pandang berkisar 50 meter. Jika dibandingkan dengan Rabu malam lalu (7/10) kabut asap sempat membaik dengan jarak pandang berkisar 1.000 meter," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru.
Selain di Pekanbaru, kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut juga terpantau di sejumlah daerah di Riau. Kabut asap pekat terpantau di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu dengan jarak pandang berkisar 500 meter.
Sementara itu kabut asap masih terus menyelimuti wilayah Pelalawan dengan jarak pandang berkisar 200 meter. Selanjutnya di Kota Dumai kabut asap terpantau berkurang dengan jarak pandang berkisar 1.000 meter.
Sementara itu, BMKG merilis pada Kamis pukul 05.00 WIB Satelit Terra dan Aqua mendeteksi sebanyak 202 titik panas.
"Keberadaan titik panas masih terfokus di Provinsi Sumatera Selatan dengan 198 titik. Lainnya tersebar di Lampung dengan satu titik dan Bangka Belitung tiga titik," jelas Sugarin.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger kepada Antara beberapa waktu lalu mengatakan bahwa asap di Riau akan segera hilang jika penanganan serius di sektor "Hulu" bisa ditangani serius.
"Kabut asap ini adalah kiriman dan akan terus terjadi jika di sumber asapnya tidak ditangani serius," ujarnya.
Di Riau sendiri penanganan kabut asap terus digalakkan. Dari sisi penegakan hukum Polda Riau telah menetapkan 58 tersangka pembakar lahan dan mendalami 18 korporasi yang diduga membakar lahan. Sementara itu hingga hari ini puluhan ribu masyarakat Riau terjangkit Infeksi Saluran Pernafasan Akut akibat asap tidak kunjung membaik.
Selanjutnya kabut asap yang melanda Riau menyebabkan Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru terganggu sejak awal September lalu. Setiap hari ribuan penumpang terlantar akibat puluhan penerbangan terganggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News