Kapan bioskop di Jakarta akan dibuka? Ini jeritan hati pengusaha

Jumat, 21 Agustus 2020 | 03:59 WIB   Reporter: Amalia Nur Fitri
Kapan bioskop di Jakarta akan dibuka? Ini jeritan hati pengusaha

ILUSTRASI. Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GBPSI) menyatakan kekecewaan mendalam terhadap Disparekraf DKI Jakarta. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.


BISNIS BIOSKOP - JAKARTA. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta merevisi SK Disparekraf Nomor 2976 Tahun 2020 tentang Perpanjangan PSBB Masa Transisi dalam Penanganan Pencegahan Penularan COVID-19 di Sektor Usaha Pariwisata.

Dalam versi sebelumnya, Disparekraf mengizinkan pembukaan kembali bioskop, gym, kolam renang, ice skating, billiar, bowling, taman bermain anak seperti trampolin hingga taman bertema. Tetapi pasca revisi SK, tempat hiburan seperti bioskop, gym, hingga area rekreasi keluarga dan anak dihilangkan dalam daftar, atau tak jadi dibuka hingga 27 Agustus 2020.

Terkait hal itu, Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GBPSI) menyatakan kekecewaan mendalam.

"Kami sudah sangat lelah dan kecewa. Kalau memang bioskop berbahaya dari sisi penularan, kami sudah adakan simulasi protokol kesehatan dengan ketat. Ditambah lagi, jika dibandingkan dengan perkantoran atau pasar misalnya, apakah tidak lebih berbahaya tempat tersebut?" Ungkap Ketua Umum GPBSI, Djonny Syafruddin kepada Kontan, Kamis (20/8).

Baca Juga: Bioskop dan kolam renang di Jakarta tidak diizinkan buka hingga 27 Agustus 2020

Djonny berkata, pembatalan izin pembukaan bioskop ini merupakan yang kedua kali terjadi pada pelaku bisnis bioskop. Sebelumnya, pada akhir Juli lalu, pembukaan bioskop dibatalkan setelah Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi kondisi penyebaran COVID-19 di Jakarta masih cukup tinggi.

"Jadi, kami butuh penjelasan secara transparan, terbuka, dan ilmiah mengapa pembukaan bioskop kembali dibatalkan. Kami sudah jalankan aturan dan standar kesehatan. Padahal pemerintah ingin memutar lagi roda ekonomi, tapi mengapa menghambat seperti ini? Di pusat perbelanjaan, bioskop menjadi pemantik pengunjung sebesar 70%, bagaimana konsumsi berjalan jika seperti ini?" sambungnya.

Menerima kabar ini, GPBSI akan melakukan pertemuan dengan pebisnis bioskop lainnya untuk mengambil sikap pada minggu depan. Pihaknya ingin merundingkan bagaimana kelanjutan bisnis bioskop dalam negeri serta menentukan langkah bisnis ke depan.

Baca Juga: Survei Indikator Politik Indonesia: Sumatra Barat dianggap mampu tangani Covid-19

"Apakah kami akan tutup permanen? Apakah industri kami masih dibutuhkan? Kami juga tidak tahu. Jika melihat negara lain, Singapura bahkan sudah membuka bioskopnya sebulan lalu dan film juga sudah beredar," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru