Kata BMKG, ini dia penyebab suhu Jakarta tembus 36,5 derajat Celcius di siang hari

Senin, 21 Oktober 2019 | 19:05 WIB   Reporter: kompas.com
Kata BMKG, ini dia penyebab suhu Jakarta tembus 36,5 derajat Celcius di siang hari

ILUSTRASI. Fenomena halo matahari dengan latar depan patung Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani, di Medan, Sumatra Utara, Jumat (20/10).


PRAKIRAAN CUACA - JAKARTA. Sejak Sabtu (19/10) hingga Senin (21/10), suhu di wilayah DKI Jakarta terasa terik dan panas di siang hari. Hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) menunjukkan, persebaran suhu panas dominan berada di Selatan Khatulistiwa.

Sebut saja, di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara. Menurut BMKG, suhu udara di Jakarta yang terik dan panas erat kaitannya dengan gerak semu matahari.

"Gerak semu itu bahasa awamnya, artinya posisi matahari terhadap Bumi berbeda-beda, jadi dianggap gerak semu," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin kepada Kompas.com, Senin (21/10).

Baca Juga: Selasa (15/10), cuaca Jakarta cerah berawan sepanjang hari

Padahal sejatinya, Bumi yang mengelilingi matahari. Tapi, karena kita melihatnya di Bumi, maka pandangannya seolah-olah matahari yang bergerak terhadap Bumi.

Miming mengatakan, stasiun-stasiun meteorologi yang berada di Jawa hingga Nusa Tenggara mencatatkan suhu udara maksimum terukur berkisar antara 35 derajat Celcius hingga 36,5 derajat Celcius pada periode 19-20 Oktober 2019.

Kondisi semu matahari menyebabkan radiasi matahari yang diterima permukaan Bumi di wilayah Selatan Khatulistiwa relatif menjadi lebih banyak. Sehingga, meningkatkan suhu udara pada siang hari.

Selain itu, pantauan BMKG dalam dua hari terakhir memperlihatkan, atmosfer di wilayah Indonesia bagian Selatan relatif kering, dan sangat menghambat pertumbuhan awan yang bisa berfungsi menghalangi panas terik matahari.

Baca Juga: BMKG: Sebagian wilayah Depok dan Bogor kemungkinan turun hujan siang ini

BMKG memperkirakan, suhu terik bisa terjadi hingga seminggu ke depan. "Mengingat posisi semu matahari masih akan berlanjut ke Selatan dan kondisi atmosfer yang masih cukup kering, sehingga potensi awan yang bisa menghalangi terik matahari juga sangat kecil pertumbuhannya," kata Miming.

Untuk meredam dampak suhu terik, BMKG mengimbau, agar masyarakat terus mengonsumsi air putih sehingga tidak gampang sakit. "Untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan," ucap Miming.

Penulis: Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Penyebab Cuaca Jakarta Tembus 36,5 Derajat Celcius Siang Tadi"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru