INDUSTRI PUPUK - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Selain untuk memenuhi kebutuhan pupuk di wilayah Papua serta menyuplai pupuk untuk lumbung pangan yang telah direncanakan, PSN Kawasan Industri Pupuk Fakfak ini juga dapat menopang kebutuhan pupuk di wilayah timur Indonesia seperti Maluku dan Maluku Utara.
“Kemudian juga sebagian bisa diekspor karena lebih dekat ke Australia, karena Australia juga impor sebagian dari kita dan sebagian dari negara lain,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis, Kamis (23/11).
Baca Juga: Pemerintah Dorong Amonia Hijau Jadi Sumber Energi Baru
Oleh sebab itu, Ia mendorong agar pembangunan konstruksi kawasan tersebut segera dilaksanakan dan dapat diselesaikan pada tahun 2038.
"Memang ini proyek yang sangat besar, dengan investasi kurang lebih Rp 30-an triliun,” ucapnya.
Lebih lanjut, Jokowi berharap agar pabrik pupuk tersebut dapat memiliki kapasitas produksi hingga 1,15 juta ton pupuk urea dan 825.000 ton amonia setiap tahunnya.
“Nanti tentu saja akan ada pengembangan lebih besar lagi,” kata Jokowi.
Pembangunan kawasan pupuk tersebut menjadi yang pertama wilayah timur Indonesia. Di mana dalam 40 tahun Indonesia memiliki lima industri pupuk, dan semuanya berada di kawasan barat Indonesia.
Baca Juga: Ada El Nino, Impor Beras Bisa Membengkak pada Tahun Depan
Adapun pembangunan kawasan industri pupuk tersebut dilakukan di Kabupaten Fakfak dikarenakan dekat dengan sumber suplai gas dan ke depannya dapat mendukung rencana besar pembangunan lumbung pangan di Papua.
“Kalau itu dimulai tidak di-back up oleh industri pupuknya, ini juga akan berat. Oleh sebab itu, ini sudah sebuah rencana besar, saling mendukung, dan kita harapkan tanah Papua semakin makmur dan sejahtera,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News