Kemarau Bergeser
BMKG mengonfirmasi bahwa hingga akhir Juni 2025, baru sekitar 30% wilayah Indonesia yang benar-benar memasuki musim kemarau. Biasanya, angka ini berada di kisaran 60–65%. Sisanya masih mengalami hujan, terutama wilayah Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.
Disebutkan, cuaca ekstrem masih akan terus mengintai, terutama selama pekan kedua Juli. Potensi hujan lebat dan angin kencang akan bergeser ke Indonesia bagian tengah dan timur, seiring dengan dinamika atmosfer tropis yang masih aktif.
Imbauan BMKG
Menghadapi kemarau basah ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak lengah. Warga diharapkan:
1. Selalu memantau info cuaca melalui aplikasi InfoBMKG, situs www.bmkg.go.id, media sosial resmi BMKG, dan call center 196.
2. Waspada terhadap kemungkinan banjir, longsor, pohon tumbang, dan gangguan transportasi.
Tonton: Apa Itu Kemarau Basah Ini Arti, Tanda Tanda, dan Prediksi BMKG
3. Menjaga keselamatan dengan menghindari aktivitas luar ruang saat cuaca buruk, dan mewaspadai potensi petir serta angin kencang.
Musim kemarau tahun ini bukan berarti kering dan aman dari hujan. Justru masyarakat perlu lebih waspada karena curah hujan di atas normal masih bisa berdampak luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News