Kembangkan ekowisata, KemenKopUKM gelar temu konsolidasi wirausaha

Jumat, 01 Oktober 2021 | 22:50 WIB   Reporter: Vendy Yhulia Susanto
Kembangkan ekowisata, KemenKopUKM gelar temu konsolidasi wirausaha


UMKM - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM menggelar Temu Konsolidasi Wirausaha dan Calon Wirausaha dalam rangka Penumbuhkembangan Wirausaha lokal berbasis Ekowisata di Provinsi Gorontalo. Hal itu dilakukan pada acara temu konsolidasi wirausaha dan calon wirausaha di Gorontalo, Kamis (30/9/2021).

Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kementerian Koperasi dan UKM, Destry Anna Sari mengatakan, pembangunan pariwisata memiliki nilai dan keuntungan yang signifikan bagi kemajuan sektor lainnya, seperti hotel, homestay, restoran, angkutan, industri kerajinan dan lain-lain.

Menurutnya, multiplier effect pariwisata dapat dan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Namun demikian, membangun pariwisata mengharuskan banyak aktivitas yang dapat membawa dampak negatif bagi lingkungan.

“Untuk meminimalisasi risiko atau dampak negatif pembangunan industri pariwisata maka pembangunan pariwisata perlu dikembangkan dengan konsep sustainable tourism sesuai keunikan dan kondisi wilayah yang ada,” ujar Sari dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Jumat (1/10).

Baca Juga: Pertamina perluas digitalisasi di Sumatera untuk genjot operasi hulu migas

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025, semua sektor pembangunan di Indonesia harus menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Dalam konteks pariwisata, paradigma pembangunan kepariwisataan telah mengalami evolusi, dari bentuk mass tourism menjadi sustainable tourism.

Kabupaten Bone Bolango menyimpan berbagai macam potensi keanekaragaman hayati berupa flora dan fauna yang tersebar di beberapa wilayah kawasan hutan. Untuk mensinergikan kegiatan ekowisata, program harus bisa mendukung kelestarian lingkungan hidup dan mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Pengembangan ekowisata suatu desa atau kawasan perlu juga diarahkan untuk pengembangan inklusif bisnis. Sehingga sektor wisata yang sebagai pemicu pengembangan suatu desa dapat berkelanjutan dan melibatkan seluruh unsur masyarakat desa dengan mengangkat produk unggulan desa.

“Kementerian Koperasi dan UKM melalui Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan bermaksud untuk mengembangkan penciptaan wirausaha berbasis ecotourism guna mendukung pencapaian rasio kewirausahaan yang pada tahun 2024 ditargetkan sebesar 3,95% atau membutuhkan 1,5 juta wirausaha inovatif,” terang Sari.

Ia menekankan pentingnya gerak bersama untuk mencapai target tersebut. Sinergi, kolaborasi dan kontribusi dari para pemangku kepentingan, baik swasta, organisasi masyarakat, pemerintah daerah dan pihak lain sangat diharapkan, termasuk dalam hal pengembangan ekowisata di Provinsi Gorontalo, khususnya di Kabupaten Bone Bolango.

Baca Juga: MUI sebut saf di zona hijau bisa dirapatkan, ini kata Satgas Covid-19

“Oleh karena itu kami akan melakukan Temu Konsolidasi Wirausaha dan Calon Wirausaha dalam rangka mendorong terwujudnya pengembangan wirausaha lokal yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat dengan pendekatan sosial, berdampak dan berbasis lingkungan,” ucap Sari.

Di kesempatan yang sama Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan, visi misi dan prioritas pihaknya, senada dengan Kementerian Koperasi dan UKM, yakni ingin melahirkan banyak wirausaha muda baru. Banyak potensi di sekitar kita yang dapat dikembangkan, salah satunya melalui ekowisata.

Selanjutnya: Pemerintah serahkan surat presiden RUU Ibu Kota Negara ke DPR

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru