BANDARA - JAKARTA. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) M. Kristi Endah Murni melakukan kunjungan lapangan meninjau perkembangan pembangunan Bandar Udara Singkawang pada hari Senin (20/3) di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Kristi mengatakan, saat ini akses transportasi udara terdekat bagi masyarakat kota Singkawang dan sekitarnya adalah melalui Bandara Supadio di Pontianak. Adapun bandara tersebut harus ditempuh melalui perjalanan darat dengan waktu kurang lebih 4 jam.
“Pembangunan Bandara Singkawang ini dalam rangka mendukung konektivitas serta optimalisasi waktu tempuh pengguna jasa transportasi udara yang meliputi area kota Singkawang dan sekitarnya," kata Kristi dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/3).
Baca Juga: Pemerintah Akan Segera Tentukan Lokasi Bandara VVIP di IKN Nusantara
Kristi menuturkan, pembangunan Bandara Singkawang untuk dapat meningkatkan aksesbilitas barang dan jasa. Dengan demikian diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah, terutamanya di sektor pariwisata.
Kristi menjelaskan, pada Tahap 1 pembangunan, Bandara Singkawang akan memiliki runway dengan ukuran sebesar 1.400 m x 30 m, taxiway 200 m x 18 m, apron 100 m x 50 m, dan gedung terminal sementara seluas 270 m2.
Penerbangan pada tahap pertama akan dilayani oleh pesawat propeller ATR 72, dan diharapkan pada tahap terakhir bisa dilayani oleh pesawat yang lebih besar.
Total anggaran pembangunan yang dikeluarkan dari tahun 2019 hingga Maret 2023 adalah sebesar Rp 268,8 miliar.
“Pembangunan tahap 1 Bandara Singkawang ini direncanakan selesai pada akhir 2023 dan siap beroperasi pada triwulan pertama tahun 2024," terang Kristi.
Baca Juga: Proses Impor Kereta Rel Listrik (KRL) Bekas dari Jepang Masih Tersendat
Untuk terminal bandara telah disiapkan lokasi untuk pembangunannya, dan diharapkan Badan Usaha pemegang Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dapat segera terealisasi.
Adapun, saat ini proses KPBU sedang dalam proses finalisasi kajian bisnis dan dibantu oleh konsultan yang ditunjuk langsung oleh Kementerian Keuangan yaitu PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
“Rencananya Pra Qualification (PQ) akan dilakukan pada bulan Juni hingga Oktober tahun 2023. Kemudian akan dilelang pada bulan Desember tahun 2023 hingga April 2024,” jelas Kristi.
Baca Juga: Menhub Tinjau Lokasi Bakal Dermaga Wisata dan Bandara VVIP di IKN
Kristi juga menghimbau kepada pemerintah daerah agar fasilitas seperti Perusahaan Listrik Negara (PLN), Telkom, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan utilitas lainnya agar segera dilaksanakan pembangunannya. Sehingga Bandara Singkawang dapat segera dioperasikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News