Kemenhub: Tidak Ada Penerbangan yang Terdampak Erupsi Gunung Anak Krakatau

Kamis, 28 April 2022 | 09:14 WIB   Reporter: Handoyo
Kemenhub: Tidak Ada Penerbangan yang Terdampak Erupsi Gunung Anak Krakatau

ILUSTRASI. Aktivitas Gunung Anak Krakatau. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.


PENERBANGAN - JAKARTA. Pasca terjadinya peningkatan aktifitas Gunung Anak Krakatau (GAK) dari level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) pada 26 April 2022, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan bandara terdekat masih beroperasi normal dan tidak ada rute penerbangan yang terdampak.

“Saat ini, berdasarkan hasil pemantauan, tidak ada rute penerbangan dan bandara yang terdampak oleh erupsi Gunung Anak Krakatau, semua masih beroperasi secara normal,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (28/4).

Namun demikian, Dirjen Novie mengatakan, pihaknya tetap melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Perum LPPNPI (AirNav Indonesia), guna menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.

Baca Juga: Fakta Dibalik Meletusnya Gunung Krakatau 1883 yang Menelan Ribuan Korban Jiwa

Novie menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah memiliki sistem Integrated Webbased Aeronautical Information System Handling (I-Wish). Yaitu media koordinasi dengan stakeholders penerbangan, dalam mendeteksi secara dini dampak erupsi terhadap operasional penerbangan guna mengantisipasi perkembangan pengaruh sebaran abu vulkanik akibat erupsi gunung berapi.

“Sistem ini merupakan sarana koordinasi bersama dalam pengambilan keputusan terkait dengan operasional penerbangan atau Collaborative Decision Making antar stakeholders, antara lain dalam hal adanya penutupan (tidak beroperasinya) suatu bandara karena sebaran abu vulkanik akibat erupsi gunung,” terang Novie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru