“Banyak produk yang bisa kita hasilkan dari budidaya kelapa. Pertama, nira kelapa dapat diolah menjadi gula semut, gading kelapanya diolah jadi VCO, tempurung kelapa diolah menjadi asap cair dan briket, dan serabut kelapanya diolah menjadi cocopeat,” tutur Syahdan.
Lebih lanjut Syahdan menerangkan bahwa tahapan terpenting dari kegiatan usaha pertanian yaitu tahap pemasaran produk. Jika petani atau pelaku usaha mau dan mampu mengemas serta memasarkan produk dengan menarik, akan berdampak pada peningkatan nilai ekonomis produk.
Hal tersebut senada dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi yang mengatakan bahwa pengemasan yang menarik dan pemasaran yang tepat, terutama secara online merupakan strategi untuk peningkatan pendapatan petani atau pelaku usaha agribisnis di masa pandemi Covid-19.
Sunarna yang hadir dalam acara menyatakan hal serupa. Menurutnya, kemasan yang menarik sebagai wujud branding produk pertanian, bisa meningkatkan kinerja angka penjualan, meningkatan daya ingat para konsumen pemakai produk gula semut.
Selanjutnya: Ini kata Mentan soal rencana pembentukan badan pangan nasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News