Selain dapat memasok air untuk irigasi seluas 1.900 ha, bendungan yang terletak di aliran Sungai Semantok juga mampu mengurangi risiko banjir sebesar 137 m3/detik. Selain itu pemeliharaan sungai di hilir bendungan sebesar 30 liter/detik dan penyedia air baku sebesar 312 lt/detik.
Kehadiran Bendungan Semantok akan dimanfaatkan sebagai pengendali banjir di Kecamatan Rejoso. Gunaya sebagai penahan air yang berlimpah saat musim hujan, memiliki potensi sebagai produksi air baku, dan pariwisata yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal.
Dengan diselesaikannya Bendungan Semantok, harapannya akan menambah daftar bendungan di Jawa Timur. Selain itu dapat menyusul pembangunan empat bendungan lainnya yakni Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, dan Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro.
Dari empat bendungan tersebut, pembangunan Bendungan Tukul telah rampung dan diresmikan oleh Presiden RI pada 14 Februari 2021 lalu.
Selanjutnya: Kejar kenaikan penjualan, begini strategi Semen Indonesia (SMGR)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News