Kemhub & DKI sepakat gunakan teknologi rel LRT

Kamis, 24 Maret 2016 | 17:17 WIB   Reporter: Muhammad Yazid
Kemhub & DKI sepakat gunakan teknologi rel LRT


JAKARTA. Hambatan pelaksanaan pembangunan proyek light rail transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Tanggerang Bekasi (Jabodetabek) nampaknya mulai terurai. Penyelenggara proyek pembangunan yakni Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah sama-sama sepakat soal pengunaan teknologi tipe rel.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama mengatakan, teknologi rel yang akan digunakan untuk LRT Jabodetabek telah disepakati menggunakan tipe ukuran standar internasional atawa standard gauge. Sebab, jenis rel ini sudah banyak digunakan di sejumlah negara, sehingga kebutuhan bahan bakunya berpotensi lebih murah.

"Jadi, jangan pesen (barang) yang orang lain tidak bikin gitu loh. Kami sudah setuju, dan Menteri Perhubungan juga, sudah setuju semua," katanya usai mengikuti rapat koordionasi LRT Jabodetabek di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Kamis (24/3).

Sebelumnya, instansi yang terlibat dengan pembangunan proyek ini masih belum sepaham terkait teknis lebar rel yang akan digunakan di proyek LRT Jabobetabek. Kementerian Perhubungan ingin menerapkan narrow gauge, sedangkan Pemprov DKI ingin menggunakan standard gauge.

Jenis tipe rel dalam pembangunan prasarana LRT perlu ditetapkan di awal pelaksanaan lantaran nanti juga akan menjadi pertimbangan bagi penyelenggara sarana LRT yakni PT Kereta Api Indonesia dalam pengadaan barangnya.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, dalam proyek pembangunan LRT Jabodetabek porsi tanggung jawab dalam pembangunan prasarana lebih banyak dipegang Pemprov DKI ketimbang instansinya. "Kalau pusat kan bangun hanya yang jarak 12 kilometer (km), sehingga harus ikut pemprov DKI yang populasinya lebih besar dengan jarak 83 km. Jadi, tidak apa-apa." kata Jonan.

Menurut dia, pemprov DKI juga menyatakan kesiapannya untuk mengalokasi angggaran APBD bagi pembangunan prasanana baik rel, stasiun, maupun depo yang ada di wilayah DKI. Sedangkan prasana yang ada di luar DKI akan dialokasikan anggarannya lewat APBN.

Asal tahu saja, dengan spesifikasi rel standard gauge, nantinya lebar rel LRT Jabodetabek akan mencapai 1,435 meter. Spesifikasi ini lebih besar dibandingkan jenis lain, seperti narrow gauge, ataupun minimum gauge.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini
Terbaru