KONTAN.CO.ID - Mengenal latar belakang pemakaman Sri Susuhunan Pakubuoano XIII (PB XIII) pada Rabu, 5 November 2025 di Makam Raja Imogiri. Momen ini menjadi bersejarah sekaligus penuh makna bagi Kasunanan Surakarta dan masyarakat Jawa.
Prosesi pemakaman yang dilaksanakan di Astana Pajimatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta, bukan sekadar seremoni kenegaraan, tetapi juga melanjutkan tradisi panjang leluhur Mataram Islam yang telah berlangsung sejak abad ke-17.
Imogiri, sebagai tempat peristirahatan para raja Mataram dan keturunannya, mencerminkan kehormatan tertinggi bagi seorang raja Jawa yang dianggap telah menuntaskan tugasnya di dunia dan kembali ke pangkuan Ilahi.
Dengan dimakamkannya PB XIII di sana, tradisi agung ini kembali mengingatkan masyarakat akan akar sejarah dan nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu kerajaan Jawa.
Baca Juga: Mengenal Keraton Kasunan Surakarta, Sejarah, dan Perkembangan
Lalu, seperti apa asal usul makam dari para Raja Mataram tersebut? Cek informasi menarik selengkapnya.
Asal-Usul Makam Raja Imogiri
Melansir dari KratonJogja.id, Makam Imogiri dibangun pada tahun 1632 Masehi (circa 1554 Jawa) oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma, raja ketiga Kerajaan Mataram Islam yang memerintah dari 1613–1645 M.
Sultan Agung dikenal sebagai raja besar yang menyatukan hampir seluruh tanah Jawa, termasuk menaklukkan Surabaya dan memperluas kekuasaan hingga luar Jawa.
Menurut cerita sejarah dan babad, Sultan Agung awalnya berniat dimakamkan di Mekah, namun setelah melakukan semedi, ia mendapat “wahyu” bahwa makamnya seharusnya berada di tanah Jawa
Tempat tersebut tepatnya di sebuah bukit di daerah Imogiri, selatan Yogyakarta, karena tempat itu dianggap suci dan strategis secara spiritual.
Baca Juga: Apa Itu Program STEM yang Dibahas dalam Ratas Prabowo? Ini Arti dan Rencananya
Lokasi dan Makna Nama
Imogiri berasal dari bahasa Sanskerta Himagiri yang berarti “gunung salju” atau “gunung suci”.
Makam ini terletak di Desa Girirejo dan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lokasi di atas bukit dipilih sebagai simbol kedekatan dengan “kahyangan” (tempat para dewa), sekaligus mencerminkan keyakinan Jawa bahwa roh raja harus ditempatkan di tempat tinggi agar lebih dekat dengan alam gaib dan leluhur.
Baca Juga: Cek Kembali Asta Cita dan Janji Kampanye dalam Rangka Setahun Prabowo-Gibran
Pembangunan dan Arsitektur
Pembangunan kompleks makam dipimpin langsung oleh Sultan Agung, dengan bantuan arsitek dan abdi dalem keraton. Arsitekturnya memadukan gaya Islam, Hindu-Jawa, dan tradisi lokal.
Nah, terdapat ratusan anak tangga batu menuju puncak, melambangkan perjalanan spiritual menuju alam baka.
Di bagian atas terdapat kompleks utama (kedhaton) yang menjadi tempat peristirahatan Sultan Agung dan para penerusnya.
Kompleks makam dibagi menjadi beberapa bagian (pajimatan), masing-masing untuk keturunan Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta setelah Mataram terpecah pada tahun 1755 (Perjanjian Giyanti).
Baca Juga: 23 Kementerian Baru yang Lahir di Era Prabowo, Terbaru Kementerian Haji dan Umroh
Raja-Raja yang Dimakamkan di Imogiri
Beberapa tokoh besar yang dimakamkan di sini antara lain:
- Sultan Agung Hanyakrakusuma, pendiri makam dan raja besar Mataram.
- Amangkurat I dan II, penerus Sultan Agung.
- Pakubuwono I – XII, raja-raja Kasunanan Surakarta.
- Hamengkubuwono I – IX, raja-raja Kasultanan Yogyakarta.
- Termasuk yang terbaru, Paku Buwono XIII (2025).
Jadi, Imogiri menjadi tempat peristirahatan bersama dua garis keturunan besar Mataram Islam, Yogyakarta dan Surakarta, yang hingga kini masih dijaga oleh abdi dalem dari kedua keraton.
Makam Imogiri bukan sekadar tempat pemakaman, tetapi juga simbol persatuan, spiritualitas, dan legitimasi kekuasaan raja-raja Jawa.
Ritual ziarah dan nyadran masih dilakukan secara rutin oleh keluarga keraton dan masyarakat umum, terutama saat bulan Sura (Muharram), sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan pengingat nilai-nilai kehidupan raja-raja Mataram.
Itulah informasi menarik latar belakang pemakaman Sinuhun Pakubuwono XIII di Makam Raja Imogiri.
Tonton: Danantara Bakal Memakai Patriot Bond Rp 50 Triliun Untuk Guyur Proyek PLTSa
Selanjutnya: Bumi Resources Minerals (BRMS) Akan Tarik Pinjaman US$ 600 Juta untuk Ekspansi
Menarik Dibaca: Honor Pad X7 Tawarkan Fitur TÜV Rheinland, Cukup Bersaing dengan Redmi Pad 2
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News