BREBES. Kemacetan parah terjadi pada jalur Tol Kanci Pejagan sejak Minggu malam hingga Senin (4/7) pagi. Ruas tol sepanjang 35 km tak bisa ditembus meski telah ditempuh selama delapan jam lebih perjalanan. Alhasil, banyak mobil pemudik yang kehabisan bahan bakar.
Warga sekitar memanfaatkan situasi itu dengan menjual bensin eceran seharga Rp 15.000 per liter. Harga selangit itu pun tetap dibeli oleh pemudik. Apa boleh buat daripada harus mendorong ke SPBU.
"Beli bensinnya jauh dari sini. Jadi kami jual Rp 15.000 per liter," ujar seorang penjual bensin eceran di sisi Jalan Tol Kanci-Pejagan yang.mengaku bernama Andi.
Meski menjualnya mahal, bensin ecerannya tetap laris. "Terpaksa beli eceran. Ini bensin tinggal satu strip," ujar Roy pemudik yang mengendarai Daihatsu Grand Max.
Bagi Roy, meski harganya lebih dari dua kali lipat , bensin tetap harus dibelinya. "Terpaksa dibeli daripada dorong," ujarnya.
Anto, pemudik lainnya mengatakan, di sepanjang jalan tol ini banyak mobil pemudik kehabisan bahan bakar. Sehingga pemudik berebut beli bensin meski harganya mahal. "Tadi ada yang jual 18 jerigen, tapi pembeli berebut," ujar Anto.
Pemudik lainnya, Purwadi mengaku, masih mencari penjual bensin eceran. "Katanya seliter Rp 15.000. Saya akan beli karena bensin mobil saya tinggal seperempat. Ini jarak masih 15 km lagi dan bensin saya tidak cukup karena kemacetan parah ini," keluh Purwadi. (Yulis Sulistyawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News