Khofifah ingin Busrul Imam bawa Bank Jatim beradaptasi dengan perbankan digital

Kamis, 23 Juli 2020 | 21:08 WIB   Reporter: Barly Haliem
Khofifah ingin Busrul Imam bawa Bank Jatim beradaptasi dengan perbankan digital


PERBANKAN - JAKARTA. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta Bank Jatim menggantii channel extra ordinary untuk menyiapkan strategi menghadapi fase new normal.

Menurut Khofifah, tidak ada pilihan lain bagi Bank Jatim untuk segera beradaptasi dan melakukan akselerasi pemasaran produk dan layanan. Salah satunya dengan optimalisasi layanan perbankan elektronik dan digital.

"Bank Jatim harus mengejar ketertinggalan dan menyelesaikan kendala-kendala yang selama ini dihadapi, sebelum maupun sesudah ada pandemi Covid. Perbaiki kualitas aset dan jaga likuiditas," pesan Khofifah saat pelantikan dan pengambilan sumpah Busrul Iman sebagai Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Tbk, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (23/7).

Baca Juga: Penjualan hewan kurban di Jatim sudah online dan cashless, hasilnya laris manis

Busrul Iman sendiri sebelumnya menjabat sebagai Direktur Komersial dan Korporasi Bank Jatim. Pelantikan ini dilakukan usai proses penetapan Dirut Bank Jatim melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung di Bank Jatim, Kamis (23/7) pagi.

Baca Juga: Jumlah pasien sembuh corona di Jatim tembus 10.000 orang dan sisakan tiga zona merah

Pelantikan dan serahterima jabatan dari Pgs. Dirut Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha kepada Dirut Bank Jatim Busrul Iman ini dihadiri oleh Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Ketua OJK KR 4 Bambang Mukti Riadi, Wakil Kepala Bank Indonesia Jatim Imam Subarkah, Komisaris Utama Bank Jatim Achmad Sukardi dan jajaran Komisaris serta jajaran Direksi Bank Jatim.

Baca Juga: Jatim mengincar pelancong lokal melalui Kawasan Bromo Tengger Semeru

Khofifah berharap, Busrul Iman mampu berlari cepat dan membawa kemajuan  bagi Bank Jatim dengan berbagai inovasi dan gebrakan yang out of the box, meskipun di tengah pandemi Covid-19.

“Kemunculan pandemi Covid19  membuat kita harus bekerja keras  untuk menjaga  prospek kinerja Bank Jatim di masa mendatang. Namun, saya yakin bahwa jika Bank Jatim mampu melaksanakan upaya mitigasi pandemi Covid-19 dengan baik. Mitigasi tersebut berdasarkan risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, serta risiko kepatuhan,” katanya.

Menurutnya, tantangan Dirut baru Bank Jatim sangat besar. Namun dirimya optimistis dengan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas yang baik dengan berbagai pihak, maka semuanya akan dapat teratasi dengan baik. Apalagi, kata dia, Bank Jatim telah mendapat kepercayaan dari masyarakat Jatim.

“Saya minta seluruh jajaran pengurus Bank Jatim agar bersinergi dan bekerja sama untuk mencapai kinerja yang semaksimal mungkin,” harapnya.

Lebih lanjut, Khofifah meminta Bank Jatim lebih agresif mendorong perekonomian dan sektor rill agar kembali pulih setelah dihantam pandemi Covid-19. Menurut dia, pesan Presiden Joko Widodo agar bekerja extraordinary harus dilakukan ditengah situasi ini.

“Ada 9,8 juta pelaku UMKM di Jatim ,  ini jadi bagian penting dari PR kita bersama untuk mendorong mereka terus tumbuh salah satunya dengan memberikan dana bergulir  baik dari BPD Jatim maupun dari  pemerintah pusat,” tuturnya.

Selain itu, saat ini sedang dilakukan pemetaan program pinjaman daerah dari Kementerian Keuangan. Untuk itu ia meminta agar proses pemetaan ini dilakukan sebaik mungkin dan penuh ke hati- hatian.

“Saya minta hanya sesuatu yang produktif, terukur break even point-nya kita identifikasi apakah bisa dilanjutkan intuk mengakses pinjaman daerah,” katanya.

Lebih lanjut Khofifah menyampaikan, kinerja Bank Jatim hingga bulan Mei 2020 tercatat aset Bank Jatim sebesar Rp. 72,36 Triliun atau tumbuh 9,69% (yoy). Dari segi bisnis, kredit Bank Jatim mengalami pertumbuhan 12,07% (yoy) atau sebesar Rp 38,96 Triliun, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) Bank Jatim mengalami pertumbuhan 10,76 % (yoy) atau sebesar Rp 61,36 Triliun.

Pertumbuhan performa kinerja keuangan Bank Jatim yang cukup positif tersebut, mampu menjaga rasio keuangan Bank Jatim posisi Mei 2020 di tingkat yang wajar, tercatat return on equity (ROE) sebesar 18,25% menunjukkan rasio profitabilitas bankjatim masih cukup bagus.

Khofifah menambahkan, dari sisi ketahanan modal, rasio CAR sebesar 21,61 % menggambarkan kecukupan modal Bank Jatim cukup bagus, diikuti dengan net interest margin (NIM) sebesar 5,88 %, ROA sebesar 2,60% serta tingkat efisiensi Bank Jatim yang cukup bagus dilihat dari rasio BOPO sebesar 70,71%. Dengan catatan kinerja tersebut, Bank Jatim mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 608,22 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon

Terbaru