JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana melakukan evaluasi terhadap seluruh jajaran direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Transjakarta.
"Pasti kami akan lakukan evaluasi untuk seluruh direksi Transjakarta. Evaluasi itu akan kami lakukan pada 2016. Kami evaluasi semuanya," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (30/11).
Menurut pria yang lebih akrab disaapa Ahok itu, evaluasi tersebut harus dilakukan karena kinerja yang ditunjukkan oleh pihak Transjakarta selama ini dianggap masih belum maksimal.
"Sebetulnya kalau untuk penggantian direksi itu lebih gampang karena 100% saham kan memang punya kami. Jadi, saya hanya tinggal tanda tangan. Tidak perlu diadakan rapat khusus," ujar Ahok.
Dia menuturkan, salah satu kinerja direksi Transjakarta yang dianggap masih kurang, yaitu mengenai pemberian sanksi yang berat berupa pencabutan kontrak terhadap operator yang kerjanya buruk.
"Sanksi yang diberikan kepada pihak operator selama ini masih cukup ringan. Seharusnya langsung saja dikasih sanksi yang berat, cabut kontrak. Tapi sayangnya sanksi berat itu tidak bisa diberikan karena Transjakarta belum punya cukup banyak bus," tutur Ahok.
Oleh karena itu, dia meminta seluruh jajaran direksi Transjakarta untuk terus melakukan pembelian bus, baik jenis single maupun articulated (gandeng), sehingga pelayanan kepada pelanggan dapat terus meningkat.
"Kalau Transjakarta butuh subsidi, tidak masalah, kami pasti akan berikan, Rp 3 sampai Rp 5 triliun boleh-boleh saja. Asal bisa dipastikan banyak warga Jakarta, maupun daerah-daerah disekitarnya mau menggunakan bus Transjakarta," ungkap Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News