PEMBANGKIT LISTRIK - JAKARTA. Interkoneksi kelistrikan antara Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tenggara (Sultra) telah tersambung. Capaian tersebut ditandai dengan pengoperasian tegangan satu jalur terhadap jaringan transmisi bertegangan 150 kilo volt (kV) yang terbentang dari Wotu (Sulawesi Selatan) hingga Kendari (Sulawesi Tenggara).
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan I Putu Riasa menerangkan, pengoperasian transmisi tersebut mengoptimalkan sistem kelistrikan wilayah Sulawesi bagian selatan, dan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: Listrik di ibu kota baru ditopang 39% pembangkit energi terbarukan
Dengan itu, surplus daya sebesar 400 mega watt (MW) di Sulawesi Selatan, kini dapat terpasok ke Sistem Sulawesi Tenggara.
"Kini, sistem kelistrikan di Sultra semakin andal dengan pasokan tambahan dari Sulsel, begitu pun sebaliknya. PLN akan semakin efisien dari segi biaya pokok penyediaan," katanya melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/9).
Lebih lanjut, Manager Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan Hidbar Saragih menerangkan, pembangunan interkoneksi tersebut meliputi 1.265 menara jaringan transmisi dan 6 (enam) gardu induk, yang membentang dari Wotu, Malili, Lasusua, Kolaka, Unaaha hingga Kendari.
Hidbar mengatakan, dalam waktu dekat, pengoperasian tegangan akan dilanjutkan terhadap jalur kedua.
Baca Juga: Siap-siap Tersengat Tarif Listrik
"Kami berharap dukungan dari seluruh pihak terkait dapat berlanjut guna meningkatkan keandalan interkoneksi ini," sebutnya.
Guna menyokong megaproyek 35.000 MW, PLN pun terus menggenjot pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Khusus di Sulawesi, PLN menargetkan interkoneksi Pulau Sulawesi dapat terwujud di akhir tahun 2019.
Sampai dengan tahun 2027, PLN juga menargetkan pembangunan pembangkit dengan total daya sebesar 1.765 MW, Gardu Induk dengan kapasitas total 4.813 MVA dan transmisi dengan panjang total 4.361 Kms.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News