"Pangasius Indonesia dikembangkan dengan probiotik, bukan dengan antibiotik sehingga menjadi pilihan yang sehat. Selain itu, pangasius Indonesia dibudidayakan di kolam dengan air tanah yang bersih dengan kepadatan yang lebih rendah,” jelas Nilanto.
Ikan patin fillet menduduki posisi sebagai produk populer di retail modern untuk konsumen rumah tangga, industri jasa makanan, hotel, restoran, catering (horeca) dan penerbangan.
Baca Juga: Kekhawatiran pasar kembali menguat, lelang SBSN diproyeksi mengalami penurunan
“Kendala utama adalah masyarakat yang sudah terlanjur salah kaprah, ditawarin dori mau tapi begitu ditawarin patin nggak mau. Inilah yang akan kita lurusin,” tegas Nilanto.
Edukasi terkait dori dan patin ini sangat penting dilakukan, sambung Nilanto, karena milenial mulai menggemari produk olahan ikan. Fillet patin termasuk yang sering disajikan di restaurant atau kafe sebagai makanan fish and chips.
"Pengelola restaurant atau cafe harus memastikan bahwa fillet patin yang diolah adalah patin dalam negeri dan bukan impor dari Vietnam," tegas Nilanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News