Koalisi Pejalan Kaki usulkan JPO tanpa atap di Jalan Sudirman dirobohkan

Kamis, 07 November 2019 | 15:13 WIB Sumber: Kompas.com
Koalisi Pejalan Kaki usulkan JPO tanpa atap di Jalan Sudirman dirobohkan


DKI JAKARTA - JAKARTA. Koalisi Pejalan Kaki mengusulkan agar jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Jenderal Sudirman yang kini tanpa atap, dibongkar saja. Pasalnya, pencopotan atap di JPO tidak membantu para pejalan kaki.

“Kami enggak liat esensi atapnya dibuka atau tidak, tapi substansinya itu harus akses,” ujar Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus saat dihubungi Kompas.com Kamis (7/11).

Menurut Alfred, JPO yang ada di beberapa tempat termasuk JPO Sudirman tidak memiliki keamanan yang baik. “Jadi yang sekarang nggak perlu dibongkar atapnya, itu dirobohin sekalian. Karena nggak aman untuk pejalan kaki terutama untuk pengguna-pengguna yang rentan (lansia, ibu hamil, dan disabilitas),” ujarnya.

Alfred mengatakan sejak awal, para pejalan kaki sudah merasa tidak nyaman menggunakan JPO di DKI karena curam. Menurut dia, pembangunan JPO di Jakarta tidak membuat pejalan kaki lebih aman. Penambahan JPO, katanya, justru membuat para pengendara menjadi lebih apatis atau intoleran kepada pejalan kaki. Hal ini karena para pengendara menguasai jalan dan tak perlu berbagi ruang.

"Jadi para pengendara lihat zebra cross pun ya pasti pejalan kaki akan disuruh 'udah lo lewat JPO aja ngapain lewat bawah'. Maindset terbangun pejalan kaki harus lewat JPO," kata dia.

Padahal seharusnya melalui peraturan Undang-undang seharusnya zebra cross diutamakan. Dan kultur pemahaman semacam itu menurutnya seharusnya diubah.

“Kebiasaan buruk Indonesia, lupa membangun kultur pada saat membangun infrastruktur," ujarnya.

Ia menyebut, seandainya JPO dirobohkan maka menurutnya alternatif pengganti yang bisa dibuat adalah bypass di stasiun MRT dengan dibuatkan terowongan penyeberangan orang (TPO).

Anies ingin spot selfie

Diberitakan sebelumnya, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta kini tak memiliki atap.

Pencopotan atap tersebut diperintahkan oleh Gubernur Anies Baswedan dalam rapat pimpinan (rapim) penataan pedagang kaki lima (PKL) di trotoar Thamrin-Sudirman dan pusat kuliner Thamrin 10 pada 23 Oktober 2019. Video rapim tersebut kemudian diunggah di channel Youtube Pemprov DKI.

"Apa yang terjadi nanti kalau dibuka? Itu tempat selfie paling sering Pak nanti, karena pemandangan gedung di malam hari bagus sekali, sore, siang. Jadi atapnya copot, itu langsung jadi space terbuka," kata dia.

Anies mengatakan Gedung-gedung di Kawasan sekitar Sudirman akan menjadi latar belakang untuk berfoto. Pencopotan JPO ini kemudian mendapat tanggapan baik pro dan kontra.

"PAAAN NIHHH??? KOK DICOPOTIN ATAPNYA???" #JULIDTEKTUR: Menyoal atap di JPO alias Jembatan Penyeberangan Orang. Mari berpikir ulang. — sebuah opini — " tulis akun @rizkidwika di media sosial Twitter.

Meski pembongkaran atap JPO menuai banyak kritik, namun pembongkaran atap juga mendapat tanggapan positif dari beberapa masyarakat.

“Bagus ini untuk foto-foto, buat angle yang luas. So far kalau begini jauh lebih bagus sih,” ujar Asep karyawan yang berkantor di Kawasan Sudirman saat ditemui di JPO Sudirman.

Riswito penyebrang lain juga mengaku senang saat mencoba menyeberang, bahkan ia ingin mengajak keluarganya menjajal JPO tersebut.

"Saya suka banget, karena bisa ngeliat view-nya dengan bagus kayak gini, beda banget. Tapi betul kata teman-teman, kalau hujan kita kebasahan, panas di jam-jam tertentu," ujarnya. (Nur Rohmi Aida)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "JPO Sudirman Tanpa Atap, Koalisi Pejalan Kaki Usul Dirobohkan",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Yudho Winarto

Terbaru