JAKARTA. Ketahanan gempa untuk bangunan mass rapid trasit (MRT) ditingkatkan.
Dari semula hanya tahan gempa dengan kekuatan 7 skala richter (SR), kini dinaikan menjadi 8,5 SR hingga 8,7 SR.
Hal itu sesuai dengan SNI 1726 tahun 2012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa.
Direktur Kontruksi PT MRT Jakarta Silvi Halim mengatakan, pada SNI 2002, ketahanan gempa hanya 7 SR.
Namun, dengan aturan yang baru tahun 2012, ketahanan gempa yang diatur dalam peraturan tersebut meningkat menjadi 8,5 SR sampai 8,7 SR.
"Tingkat kekuatan terhadap gempa kami tingkatkan levelnya. SNI tahun 2002 itu dengan pertimbangan gempa setiap 500 tahun sekali dan besaran gempanya 7 SR," kata Silvi, Kamis (15/12).
Ia mengatakan, desain bangunan perlu diperkuat setelah melihat gempa-gempa yang terjadi selama ini.
Dengan adanya perubahan desain ini, PT MRT Jakarta meminta tambahan dana sebesar Rp 2,566 triliun dari pinjaman yang diberikan.
Tambahan pinjaman tersebut diajukan kepada Japan International Coorporation Agency (JICA) selaku pemberi pinjaman.
PT MRT Jakarta sudah mengajukannya kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). (Icha Rastika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News