Konsumsi Warga DKI Jakarta Menguat, Setoran Pajak Daerah DKI Capai Rp 10,09 Triliun

Kamis, 30 Mei 2024 | 14:15 WIB   Reporter: Dendi Siswanto
Konsumsi Warga DKI Jakarta Menguat, Setoran Pajak Daerah DKI Capai Rp 10,09 Triliun

ILUSTRASI. Tercatat, setoran pajak daerah DKI Jakarta telah mencapai Rp 10,09 triliun per April 2024.


DKI JAKARTA-JAKARTA. Konsumsi masyarakat DKI Jakarta masih menunjukkan penguatan hingga April 2024. Hal ini terindikasi dari penerimaan pajak-pajak yang bersifat transaksional yang masih tumbuh sejalan dengan resiliensi aktivitas ekonomi Jakarta.

Tercatat, setoran pajak daerah DKI Jakarta telah mencapai Rp 10,09 triliun per April 2024. Sayangnya, realisasi tersebut turun 4,31% secara year on year (YoY) jika dibandingkan dengan realisasi April 2023 sebesar Rp 10,54 triliun.

Meski begitu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta Mei Ling mengatakan, pajak-pajak transional masih menunjukkan pertumbuhan dan bahkan berhasil tumbuh double digit.

Pajak-pajak transaksional tersebut diantaranya pajak hiburan, pajak restoran, hingga pajak hotel.

"Untuk sisi pendapatan kita melihat jenis pajak utama masih tumbuh positif khususnya pajak-pajak transaksional masih tumbuh sejalan dengan reseliensi aktivitas ekonomi regional," ujar Mei Ling dalam konferensi pers, Kamis (30/5).

Baca Juga: Setoran Pajak Daerah DKI Jakarta Seret, Ini Sebabnya

Dalam paparannya, setoran pajak hotel di DKI Jakarta mencapai Rp 642,21 miliar atau tumbuh 12,65% YoY. Kemudian, pajak hiburan telah mencapai Rp 194,4 miliar atau tumbuh 1,58%.

Pajak restoran di DKI Jakarta juga berhasil tumbuh double digit sebesar 11,54% YoY atau mencapai Rp 1,34 triliun. Pajak Air Tanah juga demikian, mengalami pertumbuhan 34,47% atau mencapai Rp 29,60 miliar.

Asal tahu saja, berdasarkan Survei Konsumen April 2024 DKI Jakarta, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) DKI Jakarta masih berada dalam zona optimis (>100) terjaga pada level 142,1. Capaian ini lebih tinggi dari IKK nasional yang tercatat sebesar 127,7.

Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi menunjukkan optimisme yang terjaga. Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) pada level 131,50 dan lebih tinggi dari IKE nasional 119,4.

Kemudian, optimisme konsumen terhadap kondisi perekonomian yang tercermin pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) terjaga pada level 152,7. Capaian tersebut lebih tinggi dari IEK nasional 136,0. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru