PERTANIAN - JAKARTA. Peran generasi muda dalam sektor pertanian semakin menarik perhatian belakangan ini di Indonesia. Generasi muda memiliki potensi besar untuk mengubah panorama pertanian, memberikan dampak positif pada ketahanan pangan, dan memajukan ekonomi negara.
Untuk mendorong semangat generasi muda dalam pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), mengadakan kegiatan Ngobrol Asyik Penyuluhan (Ngobras) On the Spot.
Salah satu pelaksanaannya berlangsung di lahan petani muda sukses, Prastio Kuntoro, di Kabupaten Tanah Laut dengan tema "Melon Borneo, Saranghaeyo".
Baca Juga: Dampak Positif Pertanian, Pemkab Tanah Laut Apresiasi Dukungan Kementan
Kesuksesan Prastio Kuntoro sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, untuk meningkatkan konsumsi buah lokal Indonesia. Ia menekankan pentingnya mencintai produk lokal karena hal tersebut juga berarti mencintai bangsa Indonesia dan petani lokal.
Dalam kegiatan ini, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa tema Ngobras terinspirasi dari bahasa Korea, Sarangheyo, yang berarti "Aku Mencintaimu", dan diartikan sebagai "Jatuh Cinta pada Melon Borneo".
Dedi juga mengungkapkan upaya Kementan dalam melahirkan wirausahawan muda pertanian, seperti Prastio Kuntoro, yang sukses dalam budidaya Melon. Prastio adalah salah satu alumni magang di Korea Selatan, dimana teknologi pertanian canggih dapat diterapkan di Indonesia.
Pentingnya jiwa wirausaha di kalangan petani muda juga ditekankan. "Mereka harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan sektor pertanian, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan memperluas pasar produk pertanian Indonesia, bahkan hingga ke pasar internasional," ujar Dedi dalam siaran pers, Kamis (4/4).
Baca Juga: Biar sukses, ini hal yang penting diperhatikan saat budidaya hidroponik
Prastio Kuntoro, yang sebelumnya menggeluti pertanian hortikultura, beralih fokus ke budidaya Melon Borneo karena potensi omzetnya yang besar. Dia memulai dengan membangun green house Melon Borneo dengan modal awal dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 100 juta.
Kesuksesan Prastio ini juga didukung oleh pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Syamsir Rahman, Pj Bupati Tanah Laut, mengapresiasi dan mendukung inisiatif Prastio, serta menyatakan dukungan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut terhadap sektor pertanian.
Sebagai penyuluh pertanian, Sudarto menekankan pentingnya memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk promosi dan membuka wawasan serta peluang pasar bagi pengembangan bisnis pertanian. Selain itu, membangun hubungan dengan investor dan pengusaha luar juga menjadi kunci dalam pengembangan bisnis pertanian.
Baca Juga: Kejar penjualan 1 juta kemasan benih via online, Ewindo gandeng Bukalapak dan Shopee
Dengan demikian, melalui kesuksesan Prastio Kuntoro dan dukungan dari pemerintah serta penyuluh pertanian, harapannya adalah bahwa semangat dan inovasi dalam pertanian dapat menyebar luas di kalangan generasi muda, serta memberikan kontribusi positif bagi pembangunan pertanian Indonesia ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News