SIAGA BENCANA - JAKARTA. Menjelang pergantian tahun 2021, korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah dapat menempati hunian tetap (huntap). Ini merupakan bantuan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Bersdasarkan rilis, Senin (3/1), pekan lalu PT Sakura Makmur Lestari (Tatalogam Group) selaku aplikator yang ditunjuk untuk membangun huntap ini, menyerahkan rumah instan Domus kepada pemerintah Kabupaten Luwu Utara.
Bupati Kabupaten Luwu Utara, Indah Putri Indriani menuturkan, kehadiran Hhntap ini adalah sinergi dan kolaborasi dari semua pihak. “Integritas dan akuntabilitas adalah harga mati. Sehingga warga kita bisa melihat anggaran yang diperuntukkan untuk bangunan ini tidak ada satu rupiah pun lari kemana-mana. Itu komitmen kita,” tegas Indah.
Maka, Kabupaten Luwu Utawa menerapkan sistem cashless atau langsung masuk ke rekening, Langkah ini sekaligus mendukung program pemerintah untuk digitalisasi keuangan.
General Manager Tatalogam Group, Krisna Dewanti menerangkan, huntap tipe Cendrawasih dibangun sebanyak 300 unit untuk korban banjir bandang Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Rumah sudah selesai dibangun dalam jangka empat bulan dan langsung diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Luwu Utara,.
“Kami memulai membangun Agustus lalu serentak di berbagai wilayah, Yakni Kota Masamba, Desa Raddha, Desa Baloli, Desa Sabbang, dan beberapa wilayah lain yang tersebar di beberapa kecamatan. Dana pembangunan Huntap ini berasal dari bantuan BNPB,” terang Krisna.
Ia menambahkan, rumah instan Domus memang didesain agar bisa dibangun dengan waktu yang relatif singkat. Pembangunan membutuhkan waktu 5 hari-10 hari jika lahan sudah siap.
Rumah Domus juga dirancang dengan konsep rumah tahan gempa. Lantaran banyak menggunakan material baja ringan, ketahanan bangunan Rumah Domus diklaim minimal bisa mencapai 25 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News