JAKARTA. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, informasi terakhir yang diterima pihaknya menyebutkan bahwa jumlah korban meninggal akibat gempa Aceh berjumlah 102 orang.
Data ini diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Adapun rinciannya, di Kabupaten Pidie Jaya berjumlah 99 orang yang meninggal dunia, di Pidie satu orang, dan di Bireun dua orang meninggal dunia.
"Sementara itu, ada satu orang hilang, 136 luka berat, dan 116 korban luka ringan," ujar Sutopo di kantor BNPB, Jakarta, Kamis (8/12).
Menurut Sutopo, saat ini sebanyak 85 jenazah telah berhasil diidentifikasi.
Ia mengatakan, jumlah korban yang tewas diprediksi akan terus meningkat. Sebab, pencarian korban jiwa belum sepenuhnya dilakukan di semua titik bangunan yang roboh.
Guna mempercepat proses pencarian, BNPB juga telah menerjunkan tim ahli. Selain itu, BNPB juga mengerahkan alat canggih untuk mendeteksi adanya korban di reruntuhan bangunan.
"BNPB menurunkan Collapse Building (tim ahli) yang profesional dan berpengalaman. Kami juga menggunakan peralatan life detector untuk melakukan pencarian," ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mencatat telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 6,5 SR di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, pada Rabu 7 Desember 2016, pukul 05.36 WIB.
Pusat gempa bumi terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km. (Fachri Fachrudin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News