Larangan mudik Lebaran 2021, Jawa Timur memperketat semua pintu masuk di perbatasan

Selasa, 06 April 2021 | 16:32 WIB   Reporter: Syamsul Ashar
Larangan mudik Lebaran 2021, Jawa Timur memperketat semua pintu masuk di perbatasan

ILUSTRASI. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak menyatakan Jawa Timur akan mengetatkan pengawasan di semua pintu masuk perbatasan saat kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 berlaku.


MUDIK LEBARAN - JAKARTA. Perhatian bagi perantau asal Provinsi Jawa Timur. Siap-siap ya bagi warga yang nekat melanggar larangan mudik Lebaran 2021 ini jangan memaksakan diri untuk pulang ke kampung halaman. 

Sebab pemerintah provinsi Jawa Timur akan menggelar operasi untuk memperketat masuknya pendatang dari luar Jawa Timur selama sebelum dan sesudah Lebaran 2021 atau bertepatan dengan larangan mudik Lebaran 2021.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dalam diskusi daring secara live di akun Instagram resminya @emildardak bertajuk Angin Segar Vaksin dan Ekonomi Jatim yang digelar bersama Dream.co.id. pada Selasa (6/4) petang.

Emil mengungkapkan hal ini menjawab pertanyaan dari peserta diskusi yang menyatakan apa tindakan yang akan dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada pemudik nakal melanggar aturan larangan mudik Lebaran 2021 pada 6 Mei hingga 17 Mei 2021 mendatang.

"Semua yang melakukan perjalanan akan kami awasi dari perbatasan. Kalau penumpang pesawat dan kereta akan ketahuan dan mudah melacaknya," kata Emil.

Misalnya kalau seseorang menyatakan akan melakukan perjalanan dinas selama berlangsungnya larangan mudik Lebaran 2021 maka akan kelihatan. Misalnya berapa hari akan melakukan dinas, dan sudah ada tiket pulang apa belum. "Tidak mungkin kan ada perjalanan dinas selama dua minggu," katanya.

Emil mengakui pengawasan yang tersulit adalah kepada pelaku perjalanan melalui jalur darat pada masa larangan mudik Lebaran 2021. Tetap akan kami awasi, tahun lalu kami memaksa ratusan mobil untuk balik arah rata-rata sekitar 300 kendaraan pemudik per hari. 

"Masak tahun ini  mau lebih longgar dari tahun lalu, kan tidak logis. Kebijakan ini memang tidak enak," katanya. 

Seperti tahun lalu, Jawa Timur akan mengetatkan pemeriksaan di perbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah maupun penjagaan di pintu gerbang ke luar jalan tol. Kebijakan tersebut akan kembali diberlakukan saat larangan mudik Lebaran 2021. 

"Berapa titik perbatasan seperti di Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Madiun, Magetan, Bojonegoro, Tuban banyak perbatasan, baik jalan nasional maupun jalan kabupaten, dan jalan provinsi," katanya Emil Dardak.

Tahun lalu banyak pemudik yang melakukan perjalanan pada awal Ramadan. Mereka sudah pulang kampung, karena tidak ada pekerjaan di Jakarta. Karena itulah pemerintah memutuskan untuk menyalurkan Bansos barang ke pada mereka. "Kalau bansos berupa duit akan dibawa mudik atau belanja," katanya.

Bagi Emil keputusan larangan mudik Lebaran 2021 ini memang tidak gampang untuk dilakukan, tapi harus diambil dengan berat hati.

Karena itu Emil mengusulkan ke depan pemerintah pusat perlu mencari solusi bagaimana pegawai baik pemerintah maupun swasta agar bisa berlibur panjang bersama-sama pasca larangan mudik Lebaran 2021.

"Mungkin berjenjang saat kasus turun boleh pulang kampung meskipun tidak seistimewa momen Lebaran," katanya.

Pemerintah perlu mencari format cuti panjang bersama setelah larangan mudik Lebaran 2021, tapi tidak menyebabkan eksodus dari kota besar ke daerah.

"Kebutuhan silaturahmi perantau dengan keluarga tidak mungkin dihambat terus menerus," kata Emil. 

Pada diskusi tersebut, akun Instagram terkonfirmasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno turut memberikan komentar

"Wowww seruuu! Salam Pak Wagub insyaallah kita segera kunjungi destinasi wisata di Jatim. Salam Hormat," kata Sandiaga Uno
 
Emil pun menjawab komentar dari akun @Sandiagauno ini. Ia menjelaskan bahwa Jawa Timur telah membuka tempat-tempat wisata dengan secara terbatas.

Pariwisata ini dibuka dengan tujuan agar bisa menciptakan penyerapan produk lokal, seperti camilan, tempe coklat di Ngawi, oleh-oleh restoran, mulai belajar diversifikasi pasar.

Namun pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat tetap diberlakukan di tempat-tempat pariwisata tersebut. Emil mencontohkan di tempat pariwisata Jatim Park di Malang Jawa Timur, pada pintu masuk menyediakan informasi soal jumlah dan kapasitas pengunjung. 

Kalau sudah memenuhi batas 50% dari total kapasitas pengunjung maka tidak akan memperkenankan pengunjung baru untuk masuk. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar

Terbaru